REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak lama lagi, rumah singgah bagi para mualaf berdiri. Harapannya, melalui rumah singgah itu proses pembinaan mualaf akan terus diperkuat.
Kepala Bidang Pembinaan dan Dakwah, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Anwar Sujana, mengungkap baru-baru ini ada umat Islam yang mewakafkan ruko dua lantai di kawasan Jakasampurna, Bekasi, dan tanah seluas 1.000 meter persegi di Depok, Jawa Barat. Kedua wakaf ini nantinya diperuntukan untuk rumah singgah.
Khusus ruko, tempat ini akan dimanfaatkan sebagai pesantren. Di pesantren ini, para mualaf akan mendapatkan pendidikan tentang Islam. Untuk itu, akan disiapkan segala kelengkapannya seperti para dai. "Nah, kami menamakannya pesantren dalam kota," kata dia kepada ROL, Kamis (6/12).
Untuk tanahnya, pihak MASK akan menjadikannya laboratorium alam dan tempat pelatihan kewirausahaan mualaf. Para mualaf diajari cara berbisnis sembari mengaji dan lainnya. "Nantinya, ini disebut pesantren alam," kata dia.
Karena itu, lanjut Anwar, melalui dua wakaf ini akan memberikan manfaat besar bagi proses pembinaan mualaf. "Ya, Insya Allah ada manfaatnya," kata dia.