Kamis 06 Dec 2012 16:22 WIB

Inggris Tolak Rencana Pendirian Masjid Agung

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Masjid Abbey Mills di wilayah West Ham, London Timur.
Foto: en.wikipedia.org
Masjid Abbey Mills di wilayah West Ham, London Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris menolak memberikan izin pendirian masjid agung di wilayah West Ham, London Timur. Rencananya, masjid agung tersebut akan dibangun dengan kapasitas 9.000 jamaah.

Penolakan diberikan anggota-angota dari Newham Borough Council. Padahal, jika izin tersebut diberikan, Masjid Abbey Mills, yang juga dikenal dengan Riverine Centre akan menjadi salah satu pusat Islamic Centre di Inggris dan Eropa Barat.

Jamaah Tabligh yang merencanakan pembangunan masjid tersebut akan menggunakan bagian dari situs enam hektar lahan dari Abbey Mills hingga London Markaz. Kawasan tersebut juga disebut sebagai Masjid e-llyas yang dapat menampung hingga 2.500 jamaah. Namun, dewan menolak ekspansi lahan tersebut.

Anggota Eksekutif Dewan Newham untuk perencanaan strategis menilai, bangunan yang diusulkan terlalu besar dan akan berdampak pada bangunan bersejarah yang penting di dekatnya. Menurutnya, dewan telah berpikir panjang dan hati-hati sebelum menolaknya. "Dewan juga sudah berkonsultasi dengan intensif tentang usulan ini, " ujarnya seperti dikutip Huffington Post, Kamis (6/12).

Dalam kebijakan perencanaan dewan, pengembangan situs Mill Abbey akan diperuntukkan bagi perumahan, pekerjaan, dan masyarakat. Hal itu untuk menciptakan pusat lokal baru di dekat stasiun West Ham serta regenerasi wilayah. "Penciptaan rumah baru dan pekerjaan merupakan prioritas bagi Dewan Newham. Rencana tersebut tidak konsisten dengan kebijakan," ujarnya.

Masjid baru ini akan dibangun dengan luasan hampir menyamai Olympic Park di Stratford pada 2012. Nantinya, masjid itu dilengkapi tempat shalat untuk laki-laki hingga 7.440 orang dan wanita hingga 2.000 orang. Sejak Jamaah Tablighi masuk ke Abbey Mills pada 1996, sengketa sering terjadi dengan Dewan Newham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement