REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Puluhan ulama terkemuka dunia menyerukan agar umat Islam menghindari kekerasan. Pasalnya, kekerasan bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh bagaimana menghindari kekerasan. "Tidak ada seorang pun yang berhak menyebabkan kerusakan kepada siapapun," kata Saad-ul-Hasan seperti dikutip onislam.net, Kamis (29/11).
Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan Aalami Tabligi Itjema ke-65 di Bhopal, India, awal pekan ini. Sekitar satu juta Muslim India dan dunina berbondong-bondong menghadiri pertemuan tersebut.
Puluhan ulama terkemuka dunia, seperti Maulana Zubair-ul-Hasan, Saad-ul-Hasan, Ahmadt Laat, Mustaqeem dan Shaukat Ali hadir dalam pertemuan itu. Maulana Zubair mengatakan dalam teladan Nabi Muhammad SAW juga diperlihatkan bagaimana cara menjalin silaturahim dengan tetangga.
Teladan itu diperkuat dengan ajaran Islam terkait tata cara berhubungan baik dengan tetangga. "Saya kira ini harus dipraktekkan," ucapnya.
Mohammad Murtaza, salah seorang Muslim India, mengatakan sudah saatnya umat Islam kembali menjalani hidup seperti apa yang ditunjukan Rasulullah SAW. "Kita harus kembali pada ajarannya," kata dia.
Pertemuan itu juga dihadiri umat non-muslim. Bindershwar Prasad, seorang penganut Hindu yang tinggal tak jauh dari lokasi pertemuan, mengaku sangat senang bisa membantu kelancaran pertemuan.
Ia pun menyambut baik tema pertemuan itu. "Mereka berbicara tentang perdamaian dan persaudaraan. Kita semua menginginkan perdamaian. Saya sangat suka dengan ajaran mereka," kata dia.
Mathura Das, warga lainnya, mengaku bahagia bisa ambil bagian dalam pertemuan ini. "Spritualitas menjangkau kota sepanjang tahun ini. Ini berkat partisipasi berbagai negara dalam program ini," cetusnya.