REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Serangan rasial dan retorika permusuhan terhadap Muslim Prancis meningkat tajam sepanjang tahun 2012. Kelompok sayap kanan Prancis punya andil besar dalam fenomena itu.
Hal itu terungkap dalam laporan terbaru lembaga observasi nasional Islamofobia Prancis, Rabu (21/11).
Disebutkan serangan rasial terhadap Muslim Prancis pada rentan Januari -Oktober tahun 2012 mencapai 42 persen atau 175 kasus. Pada laporan yang sama tahun 2011 serangan rasial yang terjadi hanya 34 persen.
Presiden Lembaga Observasi Islamofobia Nasional Prancis, Abdallah Zekri mengungkap prosentase itu tidak termasuk tindakan diskriminasi lain seperti retorika dan deklarasi partai politik tertentu yang secara terbuka menjelek-jelekan agama Islam.
"Yang aneh, segala bentuk intoleransi rasial sebenarnya bertentangan dengan nilai-nilai Republik Prancis. Tentunya masalah ini harus ditangani secara serius," kata dia seperti dikutip france24.com, Rabu (21/11).
Menurut Zekri, kenaikan ini jelas sangat dipengaruhi kebangkitan kelompok sayap kanan di Eropa. Secara terang-terangan, kelompok sayap kanan dalam kampanyenya mengeksploitasi masalah rasial demi keuntungan politik.
"Ekspolitasi itu mencapai puncaknya pada kebijakan 'identitas nasional' yang digagas mantan Presiden Nicholas Sarkozy," kata dia.