Rabu 14 Nov 2012 18:47 WIB

Asma binti Abu Bakar, Dermawan Berhati Mulia (3-habis)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Suatu ketika Zubair bersikap keras terhadapnya, lalu Asma datang kepada ayahnya dan mengadu.

Abu Bakar pun berkata, “Wahai anakku, sabarlah! Sesungguhnya apabila seorang istri bersuami seorang yang saleh, kemudian suaminya meninggal dunia, sedang istrinya tidak menikah lagi, maka keduanya akan berkumpul di surga."

Asma pun sempat datang kepada Nabi SAW, lalu bertanya, "Wahai, Rasulullah, tak ada sesuatu yang berharga di rumah saya kecuali kuda yang dibawa Zubair. Bolehkah saya memberikan sebagian pendapatan saya kepadanya?''

Nabi SAW menjawab, "Berikanlah sesuai kemampuanmu dan janganlah bakhil, sehingga orang lain akan bakhil terhadapmu." 

Asma adalah Muslimah yang sangat dermawan. Para sahabat mengakuinya. Abdullah bin Zubair berkata, "Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma."

Kedermawanan mereka berbeda. Aisyah suka mengumpulkan sesuatu dan setelah banyak lalu dibagikannya. Sedangkan Asma tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya. Asma adalah seorang wanita yang dermawan dan pemurah. Saat menderita sakit, Asma lalu membebaskan semua hamba sahayanya.

Asma juga merupakan Muslimah pejuang yang tangguh. Ia sempat ikut dalam Perang Yarmuk bersama suaminya, Zubair, dan menunjukkan keberaniannya. Umar bin Khattab RA sangat menghormati Asma. Ketika menjadi khalifah, ia memberi tunjangan untuk Asma sebanyak 1.000 dirham.

Asma pun meriwayatkan 58 hadis dari Nabi SAW. Selain itu, ia juga dikenal sebagai wanita penyair dan pemberani yang mempunyai logika dan bayan. Ia tetap melakukan syiar Islam di usianya yang sudah lanjut. 

Suatu saat putranya, Abdullah, datang menemui ibunya, Asma yang buta dan sudah berusia 100 tahun. Abdullah berkata kepada ibunya, "Wahai Ibu, bagaimana pendapatmu  mengenai orang yang telah meninggalkan aku, begitu juga keluargaku."

Asma berkata, "Jangan biarkan anak-anak kecil Bani Umayyah mempermainkanmu. Hiduplah secara mulia dan matilah secara mulia. Demi Allah, sungguh aku berharap kamu mengakhiri kehidupan ini dengan baik."

Sungguh Asma adalah teladan bagi para Muslimah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement