REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian tahun Hijriah atau Hijrah menyisakan tantangan terhadap umat Islam. Tantangan itu menuntut umat Islam untuk lebih bekerja ekstra keras.
Hal itu diutarakan Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, ketika berbincang dengan ROL via sambungan telepon, Selasa (13/11). Menurut Kiai Ma'ruf, tantangan yang dimaksud ada dua hal.
Pertama, persaingan global. Dari persaingan itu ada kelompok yang mengkampanyekan cara berpikir mereka sehingga mempengaruhi pola pikir umat Islam.
Kedua, kelemahan umat Islam dalam hal semangat bersaing. Efek dari hal itu, kata dia, umat Islam tidak mampu memberikan pengaruh positif.
"Ke depan, kekurangan itu harus diubah. Umat Islam harus menjadi seperti dikatakan Nabi Muhammad yaitu sebuah umat yang tinggi bukan di bawah pihak lain. Kata kunci perubahan itu adalah pemberdayaan umat Islam," ucapnya.