REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Tingginya jumlah jamaah haji Indonesia yang menderita batuk dan gangguan lambung sempat membuat persediaan obat di Balai Pengobatan Haji Indonesia untuk kedua penyakit tersebut habis.
‘’Ada beberapa jenis obat yang sempat habis, karena tingginya kebutuhan. Namun, sekarang sudah tersedia kembali,’’ ujar Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo kepada Republika Online.
Pihaknya memastikan, persediaan obat-obatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah masih aman. Menurut Ilyas, sejumlah obat yang habis persediaannya telah dipenuhi kembali dengan cara membelinya di Jeddah.
Selain obat batuk dan lambung, kata Ilyas, obat yang juga sempat habis adalah antibiotik. Seiring berkurangnya jumlah jamaah haji Indonesia di Tanah Suci, Makkah, kebutuhan jamaah akan obat-obatan pun mulai menurun.
Ilyas mengungkapkan jumlah jamaah yang dirawat di BPHI juga terus menurun. Jumlah jamaah yang dirawat di BPHI mencapai 60 orang. Sedangkan yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi mencapai 54 orang.
‘’Sebagian jamaah haji yang sakit sudah dievakuasi ke Madinah dan Jeddah,’’ tutur llyas. Bahkan, kata dia, ada 70 jamaah yang sakit sudah dipulangkah lebih awal ke Tanah Air.