REPUBLIKA.CO.ID, Tantangan Muslim Islandia lainnya adalah iklim negeri ini yang unik dibanding negara lain.
Pada musim panas, siang hari berlangsung sangat panjang. Bahkan, ketika memasuki bulan Juni, matahari di Islandia hampir sama sekali tidak tenggelam dan terus terang benderang.
Keadaan ini cukup mengganggu ketika Ramadhan tiba. Para ulama di Islandia akhirnya memperbolehkan Muslim untuk membatalkan puasanya sebelum matahari tenggelam.
Walau jumlah Muslim di Islandia sedikit, namun Islandia termasuk negara yang tidak menolak praktik penyembelihan hewan menurut Islam.
Sementara, negara-negara Barat kebanyakan menolak ketentuan tersebut. Banyak rumah pemotongan hewan di Islandia yang menyediakan daging halal, misalnya, di Selfoss, Hvammstangi, dan Saudárkrókur.
Pemerintah Islandia menilai metode penyembelihan hewan ternak menurut Islam justru metode yang paling tepat. Metode itu memenuhi semua standar yang mengindahkan perlakuan manusiawi pada hewan.
Rumah pemotongan hewan di sana tidak hanya memotong leher hewan ternak tersebut, namun juga menghadirkan seorang Muslim untuk membacakan doa sebelum penyembelihan dilakukan. Setelah itu, semua daging akan diberikan sertifikat.
Islandia juga adalah negara yang memberikan pengakuan kepada negara Palestina. Dengan demikian, Islandia menjadi salah satu negara Eropa Barat yang mengakui negara Palestina.
Parlemen Islandia mengakui negara Palestina dengan batas-batas wilayah sebelum perang 1967. Pengakuan Islandia ini diumumkan setelah beberapa hari sebelumnya bendera negara Palestina dikibarkan untuk pertama kalinya di markas besar UNESCO di Paris.