Kamis 08 Nov 2012 12:21 WIB

Luqman Al-Hakim, Manusia Penuh Hikmah (2)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: tripwiremagazine.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bila penguasa itu adalah seorang yang adil, wajar ia selamat. Dan bila ia keliru, keliru pula ia menelusuri surga.

Seorang yang hidup hina di dunia lebih aman daripada dia hidup mulia dalam pandangan manusia.

“Dan siapa yang memilih dunia dengan mengabaikan akhirat, dia pasti dirayu oleh dunia, dijerumuskan olehnya, dan tidak akan memperoleh sesuatu di akhirat,” kata Luqman.

Para malaikat kagum dengan ucapannya. Selanjutnya, Luqman tertidur lagi dan ketika ia terbangun, jiwanya telah dipenuhi hikmah dan sejak itu seluruh ucapannya adalah hikmah.

Atas hikmah yang dimilikinya, banyak orang pada masa itu yang berpikir dia adalah seorang nabi.

Sahabat Ibn Umar menyatakan bahwa suatu hari Rasulullah bersabda, “Aku berkata benar, sesungguhnya Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi dia adalah seorang hamba Allah yang banyak menampung kebajikan, banyak merenung dan keyakinannya lurus. Dia mencintai Allah, maka Allah mencintainya dan menganugerahkan kepadanya hikmah,” tutur Nabi.

Hikmah yang dimilikinya tersebut tak disimpan sendiri oleh Luqman, tetapi diwasiatkan kepada anaknya melalui nasihat-nasihat yang terus-menerus diutarakannya.

Nasihat-nasihat itu dirangkum di dalam Alquran surah Luqman ayat 12 hingga 19 agar manusia lainnya bisa belajar dari apa yang diyakini Luqman dalam hidupnya.

Diabadikannya nama Luqman sebagai nama surah ke-31 dalam Alquran menunjukkan bahwa meski statusnya mungkin bukan nabi, tetapi derajatnya pasti sangat tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement