Selasa 06 Nov 2012 11:57 WIB

Ketika Pasar Halal Dunia Dikuasai non-Muslim (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Tanda halal
Foto: bisnisukm.com
Tanda halal

REPUBLIKA.CO.ID, Seminar internasional “Halal is a New Frontier for Global Trading” di Universitas Djuanda (Unida) Bogor beberapa waktu lalu memberikan kesimpulan berharga.

Terutama, bagi penguatan industri halal oleh produsen-produsen Muslim. Perhelatan yang terselenggara, hasil kerja sama Unida-Bogor dengan LPPOM MUI, tersebut juga menguak fakta menarik.

Bahwa, pasar halal dunia sangat potensial. Transaksi perdagangan halal dunia hanya mencapai 300 miliar dolar Amerika per tahun. Padahal, potensi pasar halal lebih besar, yaitu bisa menembus 680 miliar dolar Amerika.

Anggota Komite Kerja Sama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Doni Wibisono, mengemukakan pada 2009 transaksi pasar global menembus 3,9 triliun dolar Amerika. Sedangkan, pasar halal di tahun yang sama hanya mencapai 635 miliar dolar Amerika.

Menurut Direktur Halal Science Centre Chulalongkorn University, Thailand, Dr Winai Dahlan, potensi tersebut semakin terbuka seiring dengan mening katnya populasi Muslim yang tersebar di seluruh dunia.

Jumlah penduduk dunia saat ini mencapai tujuh miliar jiwa. Populasi Muslim sebesar 26 persen dari total itu. Ia menyebut, negara dengan pertumbuhan paling tinggi se-ASEAN ialah Brunei Darusalam, yaitu 1,712 persen.

Sedangkan, rata-rata peningkatan penduduk di ASEAN adalah 1,185 per sen. Indonesia hanya 1,069 persen.

Bahkan, tingginya persentase tersebut masih berada di atas negara-negara pengeskpor halal utama, seperti Uni Eropa, Amerika, Cina, Jepang, Jerman, dan Prancis. Tapi sayangnya, potensi yang sedemikian rupa besarnya belum tergarap maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement