Senin 05 Nov 2012 06:23 WIB

Ummu Aiman, Keteladanan Seorang Muslimah (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sejatinya, ia bernama Barkah. Namun, Rasulullah SAW biasa menyapanya Ummu Aiman.

Ia adalah sosok Muslimah  teladan yang begitu dihormati dan dicintai Nabi Muhammad SAW.  Bahkan, Nabi SAW sering memanggilnya dengan kata-kata penuh cinta,  ''Duhai Ibuku.''

Rasulullah SAW telah menganggap Ummu Aiman sebagai ibunya sendiri. Dr Musthafa Murad dalam Nisa Ahl al-Jannah (Wanita Ahli Surga), menuturkan, hubungan Ummu Aiman dengan Rasulullah SAW berawal sejak beliau lahir. Ia t berkhidmat sebagai pengasuh yang telah turut membesarkan Muhammad SAW.

Sebelum Muhammad SAW lahir, Ummu Aiman telah bekerja pada keluarga Abdullah dan Aminah. Sepeninggal kedua orangtuanya, Muhammad SAW diasuh dan dirawat Ummu Aiman dengan penuh kasih sayang.  Ia tak menganggap Nabi SAW sebagai anak yatim, melainkan sudah seperti anaknya sendiri.

Ketika Rasulullah SAW menerima wahyu dan mulai berdakwah kepada keluarga terdekat, Ummu Aiman pun langsung berhijrah ke dalam Islam. ''Ia termasuk kaum perempuan yang lebih dahulu berhijrah ke dalam Islam,''  tutur Musthafa Murad.

Ummu Aiman termasuk pada golongan orang-orang yang meraih keutamaan. Pandangannya, menurut Musthafa,  selalu ditundukkan dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT.

Ia rajin beribadah pada malam hari, menyerahkan jiwanya kepada Sang Khalik, Raja segala raja sambil bertafakur dan berzikir. Ia selalu mengagungkan Allah SWT.

Utsman bin al-Qasim berkata, ''Ketika berhijrah, Ummu Aiman berjalan kaki sehingga kehausan karena sedang berpuasa. Ia terus bertahan sehingga turunlah seemberair putih dari langit, dan ia meminumnya.

Ummu Aiman pernah berkata, 'Setelah itu aku tak pernah merasa haus lagi.' Sedangkan orang-orang yang berhijrah  itu kehausan karena sedang berpuasa, ia sendiri tak merasa haus.'' (HR Ibnu Sa'ad).

Para sahabat juga sangat menghormati Ummu Aiman serta keluarganya. Wanita mulia itu dikaruniai dua orang putra yakni Usamah dan Aiman. Ia pertama kali menikah dengan Ubaid bin Umar al-Khazraji dan lahirlah Aiman.  Sepeninggal Ubaid, ia dipersunting  Zaid bin Haritsah dan dikarunia seorang anak lagi bernama Usamah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement