Selasa 30 Oct 2012 18:49 WIB

Islam di Kaledonia Baru, Berkembang Berkat Orang Jawa (2)

Rep: Fitria Andayani / Red: Chairul Akhmad
Kepulauan Kaledonia Baru.
Foto: larousse.fr
Kepulauan Kaledonia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, Kini, jumlah orang Jawa ditaksir 7.000 orang dengan 2.000 orang di antaranya tetap berstatus warga negara Indonesia (WNI).

Sementara, jumlah penduduk Kaledonia Baru kini mencapai sekitar 240 ribu jiwa. Sebanyak 25 ribu di antaranya atau lima persen dari populasi adalah Muslim.

Mayoritas penduduk, yakni 75 persen, masih memeluk agama Katolik Roma, sementara penganut Protestan 15 persen dan animisme lima persen.

Selain dari Jawa, umat Islam di Kaledonia Baru juga berasal dari negara-negara Muslim, seperti Aljazair, Somalia, negara-negara Arab, dan Maroko.

Muslim asal Aljazair dahulunya adalah tahanan politik yang dikirim ke Kaledonia Baru pada 1872. Umat Islam kebanyakan tinggal di bagian utara Kaledonia Baru.

Pusat Islam

Saat ini, sebuah pusat kegiatan keislaman (Islamic centre) telah dibangun di Noumea, ibu kota Kaledonia Baru, dan rencananya akan dibangun Islamic centre yang lain.

Pusat Islam Noumea merupakan tempat utama penyelenggaraan ibadah Islam di Kaledonia Baru. Lembaga ini menyelenggarakan perayaan hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Maulid Nabi, Isra Mikraj, dan lainnya. Lembaga ini dan Konsulat Jenderal RI juga selalu menghidupkan malam-malam pada Ramadhan dengan menggelar shalat tarawih dan tausiah agama.

Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya di Kaledonia Baru (PMIK), Djintar Tambunan, menyatakan khusus bagi penduduk yang berasal dari Jawa, aktivitas keagamaan dan adat masih terus dilaksanakan meskipun jauh dari kampung halaman.

“Masih ada sunatan, pernikahan, atau upacara kematian yang tetap dilakukan hingga saat ini, termasuk yang dilakukan di Wisma Indonesia untuk memperkenalkan dan meneruskan kebudayaan Indonesia,” kata Djintar.

Pusat Islam di Noumea juga menyediakan informasi tentang kebutuhan makanan halal bagi Muslim. Sebenarnya, tak sulit menemukan restoran halal di Kaledonia Baru. Sebab, sejumlah Muslim asal Jawa dan Arab membuka restoran halal, kebanyakan di sekitar Islamic Centre.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement