Senin 29 Oct 2012 15:56 WIB

Amirul Haj Kritik Penanganan Sampah di Mina

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
Padatnya jamaah di Arafah-Mina menimbulkan dampak sampingan, yaitu sampah menumpuk di mana-mana.
Foto: Reuters
Padatnya jamaah di Arafah-Mina menimbulkan dampak sampingan, yaitu sampah menumpuk di mana-mana.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH -– Amirul Haj Indonesia, Suryadharma Ali, menilai penanganan sampah yang dilakukan pemerintah Arab Saudi selama di Mina kurang cepat. Akibatnya, aroma tak sedap menyebar di mana-mana.

 

‘’Hal itu juga diperparah dengan kebiasaan jamaah haji dari berbagai negara yang membuang sampah sembarangan,’’ ujar Suryadharma,  Ahad (28/10) sore Waktu Arab Saudi (WAS).

 

Suryadharma juga menyoroti cara penggunaan kamar mandi atau toilet yang kurang baik. Jamaah haji dari berbagai negara dinilai masih sangat jorok dalam menggunakan toilet. Akibatnya, toilet-toilet yang tersedia sangat kotor dan bau.

 

Amirul Haj menyatakan akan menyampaikan hal itu kepada Kementerian Haji Arab Saudi. ‘’Kami akan beri masukan agar Kementerian Haji Arab Saudi bisa menyampaikan kepada negara-negara lain agar jamaahnya lebih memperhatikan kebersihan selama berhaji,’’ ujar Menteri Agama RI.

 

Suryadharma juga berjanji akan membina jamaah haji Indonesia untuk lebih memperhatikan dan menjaga kebersihan selama berhaji. ‘’Masalah pentingnya membuang sampah pada tempatnya, serta mengunakan toilet secara benar akan dijadikan bahan dalam program manasik,’’ tuturnya.

 

Berdasarkan pantauan Republika Online (ROL), tumpukan sampah di kawasan Mina menyebar di mana-mana. Jamaah haji memang kurang peduli untuk membuang sampah pada tempat yang tersedia. Selain itu, tempat membuang sampah juga kurang. Akibatnya, tumpukan sampah dan kurangnya kebersihan di toilet menimbulkan bau tak sedap dan pemandangan yang sangat kotor.

 

Sebenarnya, mobil-mobil khusus pembersih sampah tersedia. Namun, mobil tersebut sulit untuk bergerak karena jamaah memenuhi wilayah Mina. Petugas kebersihan biasanya harus mengusir jamaah yang sedang duduk atau tidur. Di kawasan jamarat juga sebenarnya sudah tersebar petugas yang menyiapkan  kantong plastik untuk menampung sampah dari jamaah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement