Rabu 24 Oct 2012 14:02 WIB

Amirul Haj: Jangan Sampai Ada Jamaah Keracunan

Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara
Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH  -- Amirul Haj Indonesia, Suryadharma Ali, menegaskan tak boleh ada jamaah calon haji (calhaj) yang keracunan makanan saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

‘’Kami sudah meminta jaminan dari pihak Muasasah Asia Tenggara untuk menjamin makanan bagi jamaah haji harus aman,’’ ujar Suryadharma yang juga Menteri Agama RI, saat meninjau  persiapan di Arafah, Selasa (23/10) sore WAS. 

Suryadharma meminta agar pihak penyedia katering memberi jaminan agar makanan untuk jamaah bisa disajikan tepat waktu, tepat jumlah, tepat distribusi, dan aman serta sehat secara kesehatan.

Amirul Haj langsung memantau dapur, gudang, dan tempat prasmanan untuk jamaah haji Indonesia. Suryadharma langsung meminta agar setiap kloter disediakan dua tempat prasmanan. ‘’Biar jamaah antrenya tak terlalu panjang dan lama menunggu,’’ ungkapnya.

Pihak Muasasah menyanggupi akan menambah jumlah tempat prasmanan jika lahan masih ada. Namun, jika sudah tak ada lahan lagi, terpaksa untuk setiap kloter hanya disediakan satu tempat prasmana. Amirul Haj meminata agar tempat prasmanan dibuat dua jalur.

Amirul Haj juga  meminta agar jamaah segera mengonsumsi makanan yang disediakan di tenda-tenda. Selain prasmanan, jamaah juga akan mendapat nasi boks ketika datang ke Arafah pada malam hari.

Maksimal dalam waktu dua jam, kata dia, hidangan dalam nasi boks yang disediakan harus sudah dikonsumsi. ‘’Jangan disimpan-simpan hingga pagi hari, karena nanti bisa basi,’’ tutur Suryadharma.

Pihaknya juga telah meminta agar tim pengawas kualitas makanan untuk jamaah bisa memantau agar jangan sampai ada makanan yang meracuni jamaah.  Selama di Arafah, jamaah akan mendapat empat kali makan, mulai makan malam tanggal 8-9 Zulhijah 1433 H.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement