Rabu 17 Oct 2012 20:55 WIB

Geliat Islam di Eropa Barat (3)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.
Foto: AP Photos
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.

REPUBLIKA.CO.ID, Diyakini, jumlah umat Islam di Eropa terutama Eropa Barat akan terus tumbuh.

Selain derasnya arus imigran, peningkatan populasi Muslim juga didorong oleh kian banyaknya jumlah mualaf dari kalangan orang Eropa sendiri.

Prediksi dan fakta itu tentu membesarkan hati. Meski tak dapat dimungkiri, masih banyak tantangan menghadang.

Di Eropa, Islam Kian Berjaya

Pada 2030 mendatang, diprediksi bakal ada 10 negara Eropa yang memiliki populasi Muslim di atas 10 persen.

Sementara Rusia diyakini akan menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di Eropa. Pada 2010, populasi Muslim di Rusia mencapai 16,4 juta, maka pada 2030 mendatang akan meroket menjadi 18,6 juta.

Apa yang menyebabkan populasi Muslim terus meningkat? Meski imigrasi berpengaruh nyata pada pertumbuhan populasi umat Islam, namun banyak peneliti mengungkapkan bahwa angka perpindahan agama (mualaf) juga terus meningkat, terutama pascaperistiwa 11 September.

Melihat hal ini, tak berlebihan jika para peneliti memprediksi bahwa pada 2050 mendatang, Eropa akan menjadi salah satu pusat perkembangan Islam.

Perkembangan Islam di Eropa Barat tak terlepas dari pergerakan dan organisasi Islam di kawasan tersebut. Kebanyakan organisasi tersebut memiliki afiliasi dengan organisasi keislaman di negara-negara Muslim, seperti Mesir, Pakistan, Arab Saudi, dan Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement