Rabu 10 Oct 2012 23:45 WIB

Sarah Joseph: Terpesona Gerakan Shalat (4-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Sarah Joseph.
Foto: medyasofa.com
Sarah Joseph.

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Sarah, Islam memiliki kapasitas untuk memberikan yang terbaik.

Syaratnya, kata dia, Barat harus memulainya dengan melihat Islam sebagai bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah yang harus dijauhi.

Mengenai bisnis media yang dijalaninya, ungkap Sarah, banyak pihak yang mengira dia telah mengeluarkan modal yang cukup besar untuk memulai usahanya ini.

“Seorang wartawan BBC mengira kami punya modal hingga 5 juta pounds. Saya tertawa. Kami mulai dengan modal awal 20 ribu pounds,” jelas ibu dari Hasan, Sumayah, dan Amirah itu.

Melalui majalah itu, perempuan yang pernah mendapat undangan saat Tony Blair menjabat Perdana Menteri Inggris itu, ingin menunjukkan sesuatu yang lain. Bahwa Islam bukan hanya ibadah shalat atau politik, melainkan Islam juga mengatur gaya hidup.

Dulu banyak yang tidak tahu bagaimana konsep hidup seorang Muslim. Namun, kini perlahan mulai jelas setelah majalah ini diluncurkan.

Emel berhasil merebut pasar yang belum banyak dimanfaatkan media lain dan meruntuhkan image buruk sebagian kalangan yang membenci Islam. Oplahnya kini lebih dari 20 ribu eksemplar dan memiliki tiga ribu pelanggan tetap.

Sebagai chief executive officer (CEO) sekaligus editor Emel, Sarah giat membantu pengembangan ide dengan meramu Islam masa kini dan masa lalu serta mengajak pembaca Muslim memberikan kontribusi mereka. Majalah yang bermarkas di Whitechapel, timur London, itu memiliki enam orang staf dan beberapa relawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement