Senin 08 Oct 2012 08:08 WIB

Dinamika Migrasi dalam Islam (3)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Bocah-bocah pengungsi Afghan tengah belajar di sebuah sekolah terbuka di pinggiran Jalalabad (ilustrasi).
Foto: AFP/Noorullah Shirzada
Bocah-bocah pengungsi Afghan tengah belajar di sebuah sekolah terbuka di pinggiran Jalalabad (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Di Dunia Islam Kontemporer, nasib orang Palestina menjadi unsur pendefinisian konsep pengungsi.

Seperti dinukilkan dari Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern karya John L Esposito, eksodus orang Arab dari bagianbagian Palestina yang dikuasai oleh Zionis Israel pada 1948-1949 berjumlah sekitar 700 ribu jiwa.

Seperempat juta lain pindah akibat perang 1967. Perang Teluk 1990-1991 menciptakan perpindahan lagi karena sebagian besar dari 350-400 ribu warga Palestina yang bekerja di Kuwait lari atau diusir ke Yordania.

Dalam kurun waktu itu pula, populasi Palestina yang mencapai hampir enam juta berada dalam tiga kategori besar.

Di seluruh Israel, terdapat 730 ribu orang Palestina, 150 ribu orang adalah para imigran tetapi tak memiliki status pengungsi dari UNRWA, sebuah badan khusus PBB yang ditunjuk untuk menangani pengungsi Palestina.

Ketika masalah pengungsi Palestina memasuki fase baru dalam persetujuan Israel-PLO pada 1993, populasi pengungsi Muslim lain muncul ke pusat perhatian internasional. Perang antara republik bekas Yugoslavia memaksa terusirnya minoritas etnis besar-besaran.

Pada 1992, Muslim Bosnia menjadi sasaran utama pasukan Serbia, lalu Kroasia yang berusaha menciptakan homogenitas entis di wilayah masing-masing yang membesar.

Ketika Bosnia-Herzegovina sebelum perang, Muslim membentuk 44 persen populasi, atau 1,8 juta jiwa. Pada akhir 1993, hanya satu juta lebih sedikit yang tinggal. Sementara, Muslim yang lainnya terpaksa mengungsi, terutama ke Kroasia dan negara Eropa Barat, atau terbunuh.

Pada awal 1990-an, terdapat sekitar 18 juta pengungsi internasional di seluruh dunia. Sebanyak dua pertiga dari total itu diprediksikan ialah komunitas Muslim. Bagian terbesar terdapat di Afrika, termasuk konsentrasi besar di Horn Muslim.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement