Senin 01 Oct 2012 15:42 WIB

Asrama Haji Sukolilo Perketat Bawaan Jamaah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Ratusan buku nikah palsu yang dibawa jamaah haji asal Pamekasan di kopernya.
Foto: Republika/Amri Amrullah.
Ratusan buku nikah palsu yang dibawa jamaah haji asal Pamekasan di kopernya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ditemukannya kembali 600 buku nikah palsu yang dibawa oleh jamaah haji asal embarkasi Surabaya di Madinah oleh petugas embarkasi Arab Saudi, Sabtu (29/9) membuat Asrama Haji tidak mau kecolongan lagi.

Kabid Humas Kementerian Agama (Kemenag) Kanwil Jatim, Fatchul Arif mengatakan ini adalah kasus kedua masalah buku nikah yang ditemukan. Namun, yang kedua ini berhasil lolos sampai ke Tanah Suci. "Untuk itu kita tidak mau main-main lagi akan kita perketat pemeriksaan barang bawaan jamaah di embarkasi Surabaya," ungkap Arif ketika dihubungi, Senin (1/10).

Sebelumnya petugas imigrasi Madinah menahan Abdul Kholik Taufiqurrahman dan Muhammad Rizal yang berasal dari kloter 20 embarkasi Surabaya asal Pamekasan, Madura. Tertangkapnya dua jamaah ini, semakin mengindikasikan adanya sindikat penyuplai surat nikah palsu kepada para TKI di luar negeri.

Sebelum tertangkapnya Kholik dan Rizal ini, seorang jamaah asal Pamekasan, Bukari juga tertangkap basah membawa 998 buku nikah palsu. Bedanya, Bukari keburu ketahuan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Sukolilo.

Arif kemudian memastikan Kholik dan Rizal saat terus dimintai keterangan terkait barang bawaan mereka oleh petugas imigrasi Madinah dan PPIH di Madinah. Dari hasil pemeriksaan diketahui pula bahwa penadah buku nikah bawaan Kholik dan Rizal bernama Udin, yang ternyata adalah penadah dengan nama yang sama dari keterangan Bukari.

Namun berbeda dengan Bukari yang sampai saat ini masih dalam penahanan dan pemeriksaan kepolisian, Kholik dan Rizal masih diberikan kesempatan melakukan ibadah haji di Tanah Suci. "Tentunya dengan pengawasan yang ketat oleh PPIH di Madinah," terang Arif.

Baru setelah mereka kembali ke Tanah Air, jelas dia, pemeriksaan oleh kepolisian akan dilakukan kepada keduanya. Arif pun tidak bisa mengonfirmasi apakah 600 buku nikah yang ditemukan di Madinah tersebut adalah buku nikah asli atau palsu, karena pihak Kemenag Jatim belum memeriksan buku tersebut. "Kalau dilihat sekilas, memang orang akan bilang asli, tapi kalau diperiksa lebih lanjut, bisa jadi itu juga palsu sama seperti milik Bukari," ungkapnya.

Arif juga mengindikasikan kemungkinan masih ada beberapa jamaah haji yang memiliki pekerjaan serupa, yaitu sebagai kurir pembawa buku nikah palsu ke Arab Saudi. Untuk itu, PPIH sektor Madinah juga telah menghimbau kepada Embarkasi Surabaya untuk lebih memeperketat pemeriksaan barang bawaan jamaah agar kejadian seperti Kholik dan Rizal ini tidak ditemukan kembali.

Polrestabes Surabaya masih memeriksa Bukari. Polisi mengaku masih mendalami kasus buku nikah palsu ini. Kabid Humas Mapolrestabes kota Surabaya, Kompol Suparti, mengatakan kasus Bukari saat ini sudah dilimpahkan ke Polrestabes dari Polsek Sukolilo. "Saat ini Polisi masih mendalami keterangan pelaku, termasuk peran dia dan pesuruhnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement