REPUBLIKA.CO.ID, URIMQI -- Alim Rehman, wakil dekan di Universitas Xian Jiang, Cina, mengatakan pihak kampus akhirnya mendapatkan lokasi baru untuk digunakan sebagai tempat perkuliahan. Lokasinya di pinggiran Urumqi.
Beijing telah menyetujui pemindahan kampus itu. Mereka menganggarkan dana 270 juta yuan guna membeli tanah berikut pembangunan gedung dan faislitas pendukung di area seluas sepuluh hektar.
"Kami akan merindukan tempat ini," kara Alim, yang berhasil menyelamatkan 15 orang dalam kerusuhan 2009.
Ia ingat betul, bagaimana sejumlah muslim mencari perlindungan. "Malam itu, kampus menampung mereka hingga kerusuhan reda," kisahnya.
Karena itu, Alim percaya kampus akan terbuka bagi siapapun termasuk warga sekitar. Ia menilai perlu adanya pembauran sehingga ada rasa hormat terhadap tradisi dan perubahan. "Islam itu tidak bertentangan dengan kehidupan modern," katanya. (baca: Muslim Xianjiang Jaga Tradisi dan Modernisme Lewat Pendidikan).
Ia mengakui kadang penduduk setempat mengalami kesulitan untuk memahami cara berdakwah para alumni. Itu karena mereka belum menyatu dengan masyarakat. Sebabnya, warga juga harus membantu mereka sehingga kedua belah pihak dapat beradaptasi satu sama lain. (baca: Muslim Xianjiang Adaptasikan Agama dengan Teknologi)
"Saya percaya, para lulusan akan mampu memberikan dampak kepada wilayah ini dalam 50 tahun ke depan. Para lulusan kami juga akan membantu pencegahan lahirnya ide-ide ekstremis," ucapnya mengakhiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika