REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Dewan kota Oslo melarang pemanfaatan ruang kelas sekolah untuk menjadi tempat shalat. Larangan itu disetujui setelah mantan politisi sayap kanan mengajukan protes.
Dewan Sekolah Oslo, Torger Ødegaard mengatakan sekolah adalah lembaga pendidikan bukan lembaga agama. "Tidak dapat diterima, menggunakan fasilitas sekolah untuk shalat," kata dia seperti dikutip thelocal.no, Kamis (27/9).
SMA Hellerud, merupakan sekolah pertama di Norwegia yang memperbolehkan siswa Muslim memanfaatkan ruang kelas untuk melaksanakan shalat. Namun, mantan ketua partai sayap kanan Norwegia, (Fremskrittspartiet) Carl I. Hagen, mempermasalahkan hal itu.
Hagen yang kini menjadi anggota Dewan Kota Oslo lalu mengancam akan mengurangi anggaran pendidikan jika tidak ditanggapi. Awalnya,
Ødegaard menampik keluhan itu dengan alasan bukan wewenang Dewan Sekolah. Namun, ia akhirnya tunduk.
Kepala sekolah SMA Hellerud, Tora Morstad menjelaskan ruang kelas itu bukanlah mushala melainkan tempat yang memungkinkan para siswa melaksanakan shalat. "Kami akan mengikuti putusan dewan kota. Shalat di lingkungan sekolah akan dihentikan," kata dia.