Rabu 26 Sep 2012 17:46 WIB

Para Penguasa Safawi (3-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Para penguasa Kerajaan Safawi (ilustrasi).
Foto: muslimempires.wikispaces.com
Para penguasa Kerajaan Safawi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam hal ideologi Syiah, Syah Abbas I melanjutkan kebijakan Syah Isma’il I dan Syah Tahmasp, yakni mengembangkan ajaran Syiah.

Adapun terhadap tradisi tarekat yang dianggap ekstrem, sikapnya sangat keras. Strategi yang dijalankan para pendahulunya untuk mendatangkan para ulama Syiah dari Lebanon dan Bahrin semakin diperkuat.

Syah Sulaiman (1070-1106 H/1666-1694 M)

Pengganti Syah Abbas II adalah Syah Sulaiman. Ia merupakan pemimpin yang bukan saja tidak cakap dalam masalah politik kenegaraan, tetapi juga perhatiannya sangat kecil terhadap pemerintahan dan kemasyarakatan.

Selain itu, Syah Sulaiman sangat kecanduan oleh minuman keras dan memiliki kesenangan yang berlebihan terhadap wanita. Di samping persoalan politik dari luar, faktor ini telah menyebabkan munculnya gejala keruntuhan Kerajaan Safawi.

Lemahnya pemerintahan Syah Sulaiman telah menjadi peluang bagi kalangan ulama untuk memainkan peranan politiknya, terutama mereka yang datang dari kalangan rasionalis, yang mengklaim bahwa ulama adalah wakil umum Imam Mahdi.

Gerakan politik ulama ini terutama dipimpin oleh Muhamma Baqir Majlisi, yang menjadi Syekh Al-Islam Isfahan pada 1098 H/1687 M dan Mullabasyi (ketua ulama) pada 1106 H/1694 M.

Akibat dari makin lemahnya sistem kekuasaan politik, ini telah membuat sistem pertahanan militer Kerajaan Safawi semakin rapuh terhadap ancaman kekuatan militer asing.

Karenanya, pada 1134 H/1722 M, pasukan Afghan yang berkekuatan sekitar 20 ribu tentara telah berhasil merebut ibukota Kerajaan Safawi, Isfahan. Sejak itu, kekuasaan politik Kerajaan Safawi berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement