Selasa 25 Sep 2012 14:20 WIB

Berwisata yang Aman dan Nyaman (2)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Wisata pantai (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
Wisata pantai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Guru besar ilmu tafsir Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu menjabarkan dukungan agama untuk pariwisata.

Ia mengutip 14 ayat tentang ayat sentilan agar umat manusia melancong dan mentadaburi segala apa yang ia lihat dan rasakan selama perjalanan. Ini, tak lain agar keimanan mereka semakin bertambah.

Sebagai contoh, ayat berikut, “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS Al-Hajj: 46).

Penegasan akan keberadaan seruan bepergian dan perenungan kebesaran- Nya itu, juga tertuang di tujuh ayat Alquran lainnya. Kali ini, dipertegas menggunakan kata perintah, berbeda dengan ke-14 ayat lainnya yang memakai bentuk sentilan.

Sebut saja sebagai misal, ayat 137 Surah Ali Imran. “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah; Karena itu, berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”

Berangkat dari kenyataan inilah, Farmawy menggariskan sejumlah tujuan utama pariwisata. Inti dari wisata itu, selain sekadar menyingkirkan kejenuhan dan kepenatan, sebetulnya ialah mengambil pelajaran dan hikmah dari peninggalan sejarah masa lalu atau merefleksikan berbagai fenomena keajaiban alam. Ini diharapkan akan bermuara pada menebalnya keimanan seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement