Jumat 14 Sep 2012 20:37 WIB

Melacak Asal-Usul Wakaf (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

Tiga macam wakaf

Dalam Islam, menurut Esposito, dikenal adanya tiga macam wakaf, yakni wakaf keagamaan, wakaf derma (filantropis), dan wakaf keluarga.

Sejarah mencatat, wakaf keagamaan pertama adalah Masjid Quba di Madinah. Masjid itu dibangun pada saat kedatangan kaum Muhajirin bersama Nabi Muhammad SAW pada 622 M.

“Hingga kini, masjid tersebut masih berada di tempat yang sama dengan bangunan yang diperbarui dan diperluas,” ujar Esposito.

Selang enam bulan setelah membangun Masjid Quba, di pusat Kota Madinah juga dibangun Masjid Nabawi. Masjid serta tanah dan bangunan yang secara eksklusif menyediakan penghasilan untuk pemeliharaan dan pendanaan masjid, termasuk ke dalam kategori wakaf keagamaan.

Bentuk wakaf kedua, kata Esposito, adalah wakaf derma (filantropis). Wakaf filantropis itu juga sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Seseorang bernama Mukhairiq berkehendak mendermakan (mewakafkan) tujuh bidang kebun buah-buahan miliknya yang ada di Madinah setelah dia meninggal kepada Nabi SAW.

Pada 626 M, Mukhairiq meninggal dunia. Lalu, Nabi SAW mengambil alih kepemilikan tujuh bidang kebun tersebut dan menetapkannya sebagai wakaf derma untuk diambil manfaatnya bagi fakir miskin. Praktik itu diikuti oleh para sahabat Nabi SAW dan Khalifah Umar bin Khattab.

Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar bin Khattab, Umar bin Khattab berkata kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki sebidang tanah di Khaibar, yang aku belum pernah memiliki tanah sebaik itu. Apa nasihat engkau kepadaku?”

Rasulullah SAW menjawab, “Jika engkau mau, wakafkanlah tanah itu, sedekahkanlah hasilnya.”

Lalu, Umar mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar (di sekitar Kota Madinah) itu dengan pengertian tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan. Menjelang Nabi wafat pada 632 M banyak wakaf derma telah dibuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement