Senin 10 Sep 2012 22:59 WIB

Konsep Pemikiran Teologi Islam (4)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

Muktazilah

Konsep ketuhanan dalam ajaran Muktazilah dituangkan dalam doktrin at-Tauhid. Ajaran pertama Muktazilah ini berarti meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah SWT yang Maha Esa.

Dia merupakan Zat yang unik, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Golongan Muktazilah menganggap konsep tauhid mereka paling murni.

Dalam mempertahankan paham keesaan Allah SWT, golongan Muktazilah menafikan segala sifat sehingga mereka sering juga disebut dengan golongan Nafy as-Sifat. Yang mereka maksudkan dengan peniadaan sifat-sifat Tuhan adalah Tuhan tidak mempunyai sifat yang berdiri di luar Zat-nya. Karena itu, Tuhan dapat membawa pada adanya yang kadim, selain Tuhan.

Konsep tauhid Muktazilah ini membawa pada penolakan paham antropomorfisme. Tuhan bagi mereka tidak boleh dipersamakan dengan makhluk-Nya, seperti mempunyai tangan dan muka.

Karena itu, ayat-ayat yang menggambarkan Tuhan mempunyai bentuk fisik (ayat-ayat tajassum) harus ditakwilkan sedemikian rupa. Paham ini juga menolak pendapat yang mengatakan bahwa Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti.

Paham keadilan Tuhan dalam ajaran Muktazilah membawa pada pengertian bahwa Tuhan wajib berlaku adil dan mustahil bagi Dia berbuat zalim kepada hamba-Nya. Maksudnya, Tuhan wajib berbuat baik, bahkan yang terbaik bagi manusia.

Di antaranya, Tuhan tidak boleh memberi beban yang terlalu berat kepada manusia, Tuhan wajib mengirimkan rasul dan nabi-nabi untuk menuntun kehidupan manusia di muka bumi, serta Tuhan wajib memberikan daya pada manusia agar dapat mewujudkan perbuatan-perbuatannya.

Menurut kaum Muktazilah, Tuhan wajib menepati janji-Nya memasukkan orang Mukmin ke dalam surga serta menepati ancamannya mencampakkan orang kafir dan orang berdosa besar ke dalam neraka.

Meskipun Tuhan sanggup memasukkan orang berdosa besar ke dalam surga dan menjerumuskan orang Mukmin ke dalam neraka, Tuhan mustahil melakukan itu karena bertentangan dengan keadilan-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement