Selasa 28 Aug 2012 12:46 WIB

Ulama Saudi: Hukum Berat Pengeksploitasi Masjid untuk Kejahatan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Masjid Riyadh
Foto: Mudassir Ahmed Shaikh
Masjid Riyadh

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Usai penemuan bahan peledak di sebuah ruangan di Masjid Riyadh, ulama dan akademisi menekankan pentingnya Departemen Urusan Islam dan Wakaf untuk mengawasi tempat ibadah. Keduanya juga menuntut pemerintah memberikan hukuman berat kepada mereka yang memanfaatkan masjid sebagai tempat untuk mengacaukan kestabilan negara.

"Setiap kelompok yang berusaha melawan Allah SWT, Rasul-NYa dan pemerintah yang sah harus dihukum berat," ungkap Anggota Dewan Ulama Senior, Sheikh Abdullah Al-Manie, seperti dikutip arabnews.com, Selasa (28/8).  Al-Manie menegaskan kementerian harus memastikan imam dan muadzin untuk memeriksa masjid secara menyeluruh dan teratur sehingga mencegah fasilitas masjid tidak disalahgunakan untuk kegiatan subversif.

Anggota Fiqh Academy Muhammad Al-Nojaimi pengurus masjid termasuk imam dan muadzin harus aktif untuk mengawasi setiap aktivitas masjid termasuk warga asing yang berada di masjid. Mereka juga harus memulai kampanye di masjid demi mencegah kemungkinan eksploitasi masjid sebagai tempat merencanakan kejahatan.

Seorang cendikiawan lain Saudi, profesor Studi Politik, King Saud University, Abdullah Al-Lehaidan juga menekankan agar temuan tidak dianggap  masalah sepele sebab mengindikasikan masih ada ancaman teroris.  "Saya kira perlu diwapadai kelompok militan dari negeri tetangga, Yaman," kata dia. Menurutnya, negara tersebut menjadi sumber perkembangan kelompok militan lantaran kemiskinan dan kelaparan merajalela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement