Obor Renaisans dari Kota Fez
Universitas Al-Qarawiyyin secara tak langsung memiliki peran penting dalam proses Renaisans yang terjadi dalam peradaban Barat di abad ke-15 M.
Melalui kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang ditransfer para ilmuwan Muslim yang belajar atau yang mengajar di universitas tertua ini, masyarakat Eropa mulai tercerahkan. Eropa pun membebaskan dirinya dari kungkungan 'kegelapan'.
Tak heran, bila Majalah Time edisi 24 Oktober 1960 menabalkan Universitas Al-Qarawiyyan sebagai obor Renaisans di Fez, Maroko.
Pemimpin tertinggi agama Katolik bernama Paus Sylvester II bahkan pernah menimba ilmu di universitas itu. Ia belajar matematika di universitas itu dan kemudian mengajarkannya pada murid-muridnya di Eropa.
Selain itu, banyak pula tokoh penggerak Renaisans di Barat yang terpengaruh dengan ilmuwan Muslim yang mengajar di Universitas Al-Qarawiyyan. Kehadiran universitas di dunia Muslim pun turut memicu berdirinya perguruan tinggi di Eropa.
Bila dunia Islam telah memiliki universitas di abad ke-9 M, masyarakat Barat baru mengenal sistem pendidikan tinggi pada abad ke-11 M.
Perguruan tinggi pertama yang didirikan oleh peradaban Barat adalah Universitas Bologna di Italia. Universitas itu didirikan pada tahun 1088 M. Sejatinya, Universitas Balermo bukanlah pergurun tinggi pertama yang berdiri di tanah Eropa.