Senin 27 Aug 2012 23:53 WIB

Istana Dolmabahce, Istana Bergaya Eropa di Negeri Muslim (5-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Istana Dolmabahce di Istanbul, Turki.
Foto: easyvoyage.co.uk
Istana Dolmabahce di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, Ataturk juga menghabiskan hari-hari terakhir perawatan medis di Istana Dolmabahce. Ia meninggal pada 10 November 1938. Ruang perawatan medis ini kemudian dikenal sebagai Ruang Ataturk.

Waktu kematian Ataturk ini meninggalkan cerita unik. Saat tim dokter menyatakan tokoh yang mendapat julukan “Bapak Turki Modern” ini tutup usia, jarum jam yang terdapat di Ruang Ataturk menunjukkan angka 09.05 pagi.

Sejak saat itu, semua jam yang terdapat di dalam Istana Dolmabahce dihentikan dan jarumnya disetel pada angka 09.05. Di dalam lingkungan Istana Dolmabahce ini terdapat 156 buah jam.

Namun, pemerintah Turki saat ini mengubah peraturan tersebut, kecuali jam yang berada di Ruang Ataturk. Jam di Ruang Ataturk ini tetap dibiarkan mati dan jarumnya disetel pada angka 09.05.

Sementara jam-jam lainnya yang berada di lingkungan istana disetel berbeda-beda sesuai dengan zona waktu-waktu dunia. 

Saat ini, istana yang menjadi museum itu dibuka untuk umum. Para wisatawan yang ingin berkunjung dikenakan biaya sebesar 20 Turki Lira (TL) atau setara dengan Rp 140 ribu dengan kurs 1 TL sama dengan Rp 7.000.

Di museum itu, para pengunjung dipandu oleh pemandu istana. Para pemandu ini menjelaskan istana ini dengan menggunakan bahasa Inggris bagi wisatawan mancanegara dan bahasa Turki bagi wisatawan lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement