Senin 20 Aug 2012 18:45 WIB

Piagam Madinah, Sistem Kehidupan Masyarakat Pluralis (4)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

Golongan Yahudi

Semua pemimpin kelompok pada masa itu menandatangani piagam ini, termasuk kelompok Yahudi dari golongan besar, seperti Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Bahkan, Nabi SAW kemudian mengangkat seorang sekretaris dari kalangan Yahudi. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkannya dalam pengiriman dan pembacaan surat yang berbahasa Ibrani dan Asiria.

Namun, golongan Yahudi ini tampaknya menerima piagam itu untuk alasan politik semata. Karena itulah, dalam perkembangan negara Madinah, golongan Yahudi ini sering melakukan pengkhianatan dan melakukan persekongkolan dengan musuh Islam.

Karena seringnya melakukan pengkhianatan, sekretaris yang berasal dari kalangan non-Muslim ini digantikan oleh Zaid bin Tsabit. Ketika golongan Yahudi yang berasal dari Bani Nadhir terusir dari Madinah, tidak ada lagi sekretaris Nabi SAW yang berasal dari golongan Yahudi.

Hudaibiyah, Perdamaian Umat Islam dengan Kaum Musyrik

Ketika negara Madinah terbentuk, banyak orang Makkah dan musuh Islam yang risau. Mereka khawatir, umat Islam akan membalas dendam atas kekejaman yang pernah mereka lakukan.

Mereka juga khawatir, kafilah dagang mereka yang pergi ke Syam (Suriah) akan diganggu sehingga masa depan perdagangan mereka menjadi suram.

Oleh karena itu, musuh Islam berusaha menyerang Madinah dan bermaksud menghentikan perkembangan Islam sebelum Muhammad SAW memperoleh kekuatan dan mengukuhkan kekuasaannya di negeri itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement