Rabu 15 Aug 2012 21:01 WIB

Arsitektur Menara Masjid di Indonesia (2-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Menara Masjid Istiqlal, Jakarta.
Foto: flickr.com
Menara Masjid Istiqlal, Jakarta.

Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid di Indonesia yang mengedepankan gaya arsitektur Islam modern. Gaya arsitektur modern ini juga tampak pada bagian menara masjid.

Bangunan menara yang berfungsi sebagai tempat muazin mengumandangkan azan sebagai tanda waktu shalat tiba ini dibangun meruncing ke atas dan memiliki lubang-lubang pada bagian dindingnya. Lubang-lubang tersebut untuk mengurangi tekanan dan hembusan angin.

Menara ini memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter lima meter. Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Alquran. Sementara di atas tempat muazin mengumandangkan azan adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi 30 meter.

Masjid Raya Medan

Masjid Raya Medan juga termasuk yang memperlihatkan bentuk arsitektur asing yang berbeda dengan bentuk arsitektur tradisional Indonesia. Masjid ini mulai dibangun pada 1906 oleh Sultan Makmun Ar-Rasyid Perkasa Alam (Sultan Deli, 1873-1924), dan selesai pada 1909. Gaya bangunan masjid ini meniru gaya bangunan India, Timur Tengah, dan Barat.

Menara Masjid Raya Medan yang terletak terpisah dari bangunan masjid, misalnya, meniru gaya menara Mesir. Menara ini berbentuk runcing ke atas yang terdiri atas bagian bawah berbentuk prisma segi empat, yaitu bagian bawah paling lebar, bagian tengah bertingkat tiga, dan bagian atas berbentuk kubah susun yang berujung runcing.

Selain beragam jenis dan model menara masjid di atas, masih terdapat banyak model menara masjid lainnya. Ada yang persegi empat dengan bentuk mengerucut ke atas. Namun, ada pula yang bulat seperti butir peluru, moncong meriam, persegi delapan, persegi enam, dan lain sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement