Selasa 14 Aug 2012 02:26 WIB

Dinginkan Suasana, 60 Ribu Muslim Mali Gelar Aksi Damai

Muslim Mali
Muslim Mali

REPUBLIKA.CO.ID, BAMOKO -- Hampir 60 ribu umat muslim berkumpul menggelar aksi damai di Mali, Ahad (12/8) kemarin. Aksi yang digelar di Ibukota Bamoko itu untuk perdamaian nasional dan rekonsiliasi setelah Mali diporak-porandakan aksi kekerasan sejak awal tahun ini ketika terjadi kudeta menggulingkan Presiden Amadou Toumani Touré.

AFP melaporkan, Lembaga Muslim di negara itu dan para politisi kunci, termasuk Perdana Menteri Cheikh Modibo Diarra, hadir dalam acara tersebut. Di depan puluhan ribu masa, kepala Tinggi Dewan Islam Mali Mahmud Dicko mengatakan, "Marilah kita berdoa bagi Mali, marilah kita berdoa untuk perdamaian."

Belum laga ini Dicko mengadakan pertemuan dengan anggota teras Gerakan Tauhid dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) dan Ansar Dine (Pembela Iman). Kedua kelompok tersebut adalah penguasa kota utara kunci negara itu setelah kudeta di Bamako pada Maret.

Pada awal tahun, pejuang Tuareg di utara Mali memberontak terhadap Bamako. Mereka ingin mendirikan negara sendiri. Hasilnya tak main-main, mereka mampu memprovokasi angkatan senjata di negara yang terletak di Afrika Barat tersebut untuk menggulingkan pemerintahan.

Hasilnya, pada 22 Maret Amadou Haya Sanogo memimpin pemberontakan untuk menggulingkan Presiden Touré. Mereka pun mengambil alih lembaga pemerintah. Mereka mengaku, mengkudeta lantaran pemerintah pimpinan Presiden Touré tak mampu meredam pemberontakan.

Ironisnya, pascakudeta pemberontak Tuareg justru menguasai seluruh wilayah gurun utara. Namun, kelompok Islam mendorong mereka keluar dan merebut kendali dari semua wilayah gurun utara.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement