Rabu 08 Aug 2012 11:03 WIB

Masjid Dibakar, Muslim Joplin: Kami akan Terus Beribadah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Sisa kebakaran Masjid Joplin, Missouri Amerika Serikat
Foto: The Joplin Globe/AP
Sisa kebakaran Masjid Joplin, Missouri Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JOPLIN--Kedua kali Masjid Arson, negara bagian Missouri terbakar. Peristiwa itu itu memicu amarah para pemuka agama.

Dalam pernyataan bersama, komunitas Muslim Joplin menyayangkan pembakaran kedua kali Masjid Arson. "Meski habis terbakar, umat Islam tidak akan berhenti melaksanakan kewajibannya sebagai Muslim. Kami akan menemukan penggantinya sehingga kami dapat melanjutkan kewajiban terhadap Allah," demikian bunyi sikap bersama komunitas Muslim seperti dikutip cnn.com, Rabu (8/8).

Masjid Arson terbakar Senin (6/8) pagi. Peristiwa ini merupakan yang kedua dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya, masjid ini juga terbakar pada 4 Juli silam. Keduanya inisiden itu tidak memakan korban jiwa namun membuat kerugian material.

Juru Bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Ibrahim Hooper insiden ini dikhawatirkan akan ditiru oleh kelompok yang tidak menginginkan keberadaan Islam di AS. "Saya khawatir, insiden ini didorong dan dikordinasi dengan baik. Tapi saya percaya, kebencian itu akan memiliki konsekuensi," papar dia.

Sebelum Masjid Arson dibakar, masjid-masjid tengah menghadapi gerakan penolakan. Sedikitnya 35 proyek pembangunan masjid dari Missippi ke Wisconsin mengalami penolakan. Setiap penolakan itu merujuk pada dalih berbeda.

Sementara itu, para pemuka agama lain sepakat mengutuk tindakan itu. Selanjutnya, mereka  menyampaikan rasa duka, dan meminta komunitas Muslim agar tidak terpancing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement