Selasa 31 Jul 2012 19:49 WIB

Masjid Agung Roma, Perpaduan Islam Klasik dan Gotik (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Agung Roma, Italia.
Foto: cafebabel.it
Masjid Agung Roma, Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, Rencana Raja Faisal itu baru terealisasi pada 1974, ketika Presiden Giovanni Leone berkunjung ke Arab Saudi.

Pada pertemuan kedua pemimpin itu, Raja Faisal mengemukakan, rencana pembangunan masjid itu selain sebagai tempat ibadah dan kegiatan umat Islam di Italia, juga bisa dimanfaatkan untuk menjalin hubungan akrab serta berdialog antara umat Islam dan Kristen, yang selama itu—khususnya di Italia—selalu diwarnai dengan gejolak dan sentimen keagamaan.

Presiden Giovanni menyambut baik usulan Raja Faisal. Bahkan, ia berjanji akan menyediakan tanah untuk lokasi pembangunan masjid itu di Roma.

Namun, ia memberi syarat, antara lain pihak Raja Faisal harus menyediakan seluruh dananya. Faisal langsung menyetujui. Dan memang, Arab Saudi telah menyumbang dana tak kurang dari 30 juta dolar AS untuk masjid itu.

Dua kebudayaan

Masjid Agung Roma hingga saat ini termasuk salah satu masjid terindah yang berada di dataran Eropa. Dari kawasan Lembah Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne, sebuah bukit yang sangat subur di utara Kota Roma.

Bagi penduduk setempat yang mayoritasnya penganut Katolik Roma, mereka juga bangga dengan adanya sebuah bangunan baru yang didominasi warna kuning muda itu. Bangunan pusat kegiatan umat Islam itu, mereka nilai, memiliki keistimewaan dibanding dengan berbagai bangunan megah lainnya yang ada di kota itu.

Di antara keistimewaannya, terdapat 16 kubah ditambah sebuah kubah besar di tengah yang di atasnya dihiasi dengan bulan sabit, serta sebuah menara berbentuk pohon palem setinggi 40 meter.

Desain interior dan kubah yang saling menyilang itu menjadi ciri khas masjid karya arsitek Paolo Portoghesi tersebut. Portoghesi merupakan pemenang sayembara internasional ketika Walikota Roma, Giulio Carlo Argan, mengumumkan pembangunan masjid ini pada 1975.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement