Selasa 24 Jul 2012 15:13 WIB

Ensiklopedi Islam: Tradisi Berbuka dan Sahur (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Hidangan jelang buka puasa.
Foto: boston.com
Hidangan jelang buka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, Ada tradisi unik dan khas yang hanya dapat dijumpai selama Ramadhan, yaitu berbagi hidangan berbuka ataupun sahur.

Kegiatan yang di kalangan masyarakat Timur Tengah akrab disebut “Maidah Rahman” atau “hidangan Tuhan” banyak dilakukan oleh Muslim seantero dunia. Biasanya, aktivitas itu berlangsung di masjid-masjid, perkantoran, dan yayasan-yayasan tertentu.

Bahkan, lebih unik lagi, kini selangkah lebih maju, jamuan berbuka atau sahur tersebut diantarkan (delivery) langsung kepada mereka yang tengah berpuasa.

Ada yang disalurkan di jalan-jalan atau tak sedikit yang diantar di depan rumah. Sejak kapankah tradisi Maidah Rahman itu muncul?

Ada banyak versi sejarah yang menyebutkan perihal awal mula tradisi tersebut. Dalam esai Du’a Kamal berjudul “Mawaid Ar-Rahman; Tarikh min At Taqarrub Ila Allah” di koran Al-Ahraam, diuraikan beberapa versi sejarah munculnya tradisi memberikan hidangan atau berbuka itu.

 

Kamal mengatakan sebagian pakar sejarah meyakini akar tradisi “hidangan Tuhan” sudah muncul pada zaman Rasulullah SAW. Saat berada di Madinah, sejumlah delegasi dari Thaif yang masuk Islam memutuskan berdomisili sementara di kota yang konon bernama Yatsrib itu. Rasulullah bersama Bilal bin Rabah mengantarkan sajian berbuka dan sahur kepada mereka.

Tradisi positif ini dilanjutkan oleh para khalifah sesudah Rasulullah. Khalifah Umar bin Khathab bahkan pada 71 H mendirikan Dar Ad-Dhiyafah, sebuah lembaga yang didirikan khusus untuk menyambut para tamu dan melayani mereka yang berpuasa.

Aktivitas ini pun menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya di kawasan Arab dan wilayah sekitar. Di Mesir, misalnya, tradisi tersebut tumbuh dan berkembang sebagai bagian budaya yang mengakar di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement