Senin 23 Jul 2012 16:24 WIB

Ribuan Masjid Bersejarah Turki Direnovasi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Masjid Sultan Sulaiman di Turki.
Foto: sacred-destinations.com
Masjid Sultan Sulaiman di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Direktorat Jenderal Peninggalan Sejarah Turki telah merenovasi empat ribu masjid bersejarah, termasuk masjid Arab di Distrik Beyoglu, Istanbul Turki. "Kini, semua masjid bersejarah telah dibuka untuk umum," papar Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc, seperti dikutip aa.com.tr, Senin (23/7).

Bulent mengatakan Masjid Arab dibangun tentara Islam yang mengepung Istanbul pada rentang tahun 716-717 Masehi. Bangunan ini adalah masjid terbesar di Galata, Istanbul. "Masjid Arab" memiliki arsitektur khas Istanbul," komentar, Menteri Turki Bea dan Perdagangan, Hayati Yazici.

Yazici mengatakan, seharusnya setiap peninggalan sejarah dapat dikunjungi publik. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenali identitas mereka. "Antara tahun 1998 dan 2002, terdapat 46 monumen sempat direnovasi namun dalam dekade terakhir jumlah direnovasi naik menjadi 6 ribu. Ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap peninggalan sejarah," kata dia.

Renovasi Masjid Arab dimulai tahun 2008 dan selesai beberapa waktu lalu. Selain Masjid Arab, renovasi juga dilakukan pada Masjid Fatih, Suleymaniye, Mihrimah Sultan, Pertevniyal Sultan, Yavuz Selim, dan Kilic Ali.

Sebelumnya, Turki berencana merenovasi masjid-masjid yang dibangun oleh Dinasti Utsmani di Libya dan Gaza. Seorang eksekutif yang bekerja di Konstruksi Nurol, Hilmi Ozkazanc, mengatakan Turki sedang merencanakan untuk memulai merenovasi Masjid Murad Agha di kota Tajura dekat ibukota Libya, Tripoli.

"Kami akan datang ke Tajura pekan depan untuk melihat apa yang harus kita lakukan untuk merenovasi masjid," kata Ozkazanc. Renovasi mungkin baru akan dikerjakan akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement