Kamis 19 Jul 2012 20:12 WIB

Mujahidah: Aisyah binti Thalhah (1)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: 92pixels.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, “Saya tidak melihat seorang pun yang lebih cantik (indah) dari Aisyah binti Thalhah, kecuali Muawiyah saat berada di atas mimbar Rasulullah SAW.” (HR Abu Hurairah)

Tidak sedikit riwayat yang menggambarkan kecantikan paras Aisyah binti Thalhah. Bahkan ada yang mengumpamakan putri dari Thalhah bin Ubaidillah ini bagaikan bidadari surga yang ada di dunia.

Namun sebenarnya, tidak hanya kecantikan fisik yang dimiliki Aisyah. Sosoknya dikenal sebagai perempuan yang cerdas dan akrab dengan istri Rasulullah SAW, Aisyah binti Abu Bakar.

Namanya pun terukir sebagai perempuan mulia yang banyak mendapatkan hadis-hadis dari Aisyah, Ummul Mukminin. Kedekatan antara Aisyah binti Thalhah dengan Aisyah binti Abu Bakar terukir karena adanya hubungan saudara.

Aisyah istri Rasulullah SAW tidak lain adalah bibi Aisyah binti Thalhah. Namun di sisi lain, Aisyah RA sangat percaya dengan kecerdasan dan kehebatan keponakannya yang satu ini.

Aisyah binti Thalhah tidak segan berguru kepada bibinya. Sebaliknya, Aisyah Ummul Mukminin tidak ragu membimbing, mencurahkan ilmu-ilmu, dan adab-adab Islam kepada murid kesayangan yang juga keponakan ini.

Kecerdasan Aisyah yang luar biasa sehingga namanya masuk dalam jajaran murid Aisyah Ummul Mukminin yang cerdas. Selain Aisyah binti Thalahah, ada nama Amrah binti Abdurrahman, dan Hafshah binti Sirin yang menjadi kebanggaan Aisyah Ummul Mukminin.

Aisyah binti Thalhah dikenal sebagai tabi’in yang juga perawi hadis yang bisa dipercaya. Tidak sedikit hadis shahih yang diriwayatkan Aisyah binti Thalhah bersumber dari bibinya, Aisyah RA.

Diantaranya hadis riwayat dari Abu Dawud dengan sanad dari Al-Minhal bin Amr dari Aisyah bin Thalhah dari Ummul Mukminin Aisyah RA. “Saya tidak melihat orang yang paling banyak kemiripan tingkah, sikap, dan kebaikan hati seperti Rasulullah SAW melebihi Fatimah RA. Ketika datang menemui Rasulullah SAW, beliau meraih tangan Fatimah lalu menciumnya dan duduk di tempat duduknya...”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement