Kamis 19 Jul 2012 17:01 WIB

Para Sahabat dari Kalangan Non-Arab (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: fineartamerica.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Pada saat Islam mulai berkembang di Makkah, berbagai gangguan kafir Quraisy kepada pemeluk Islam datang silih berganti. Namun demikian, hal itu tak menyurutkan niat orang-orang yang hatinya senantiasa dipenuhi hidayah Allah.

Mereka tak takut dengan ancaman kafir Quraisy kendati harus menyerahkan nyawanya demi mempertahankan akidah dan keimanan kepada Allah.

Selain sahabat-sahabat Rasulullah yang berasal dari bangsa Arab, terdapat pula sejumlah sahabat yang berasal dari non-Arab (Ajam).

Dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, disebutkan ada tiga orang sahabat yang berasal dari kalangan non-Arab. Ketiganya adalah Bilal bin Rabah, Salman Al-Farisi, dan Shuhaib Ar-Rumi.

Tentang ketiga sahabat ini, Nabi SAW pernah berkata, ''Aku adalah sabiq (orang yang paling dahulu masuk Islam dari) bangsa Arab, Shuhaib adalah sabiq bangsa Romawi, Salman adalah sabiq bangsa Persia, dan Bilal adalah sabiq bangsa Habasyah.''

Bilal bin Rabah: Muadzin Islam Pertama

Nama lengkapnya adalah Bilal bin Rabah Al-Habsyi. Ia biasa dipanggil Abu Abdillah dan digelari Muadzdzin Ar-Rasul. Ia berpostur tubuh tinggi, kurus, warna kulitnya hitam, pelipisnya tipis, dan rambutnya lebat.

Ibunya adalah sahaya milik Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumuh. Bilal menjadi budak mereka. Setelah mendengar Islam, ia menemui Nabi SAW dan mengikrarkan diri masuk Islam.

Umayyah bin Khalaf pernah menyiksanya dan menjemurnya di tengah gurun pasir selama beberapa hari. Di perutnya, diikat sebuah batu besar dan lehernya diikat dengan tali.

Lalu, orang-orang kafir menyuruh anak-anak mereka untuk menyeretnya di antara perbukitan Makkah. Saat diseret, Bilal selalu mengucapkan ''Ahad'' dan menolak untuk mengingkari Allah.

Abu Bakar lalu memerdekakannya. Saat itu, Umar bin Khattab berujar, ''Abu Bakar adalah seorang pemimpin (sayyid) kami dan dia telah memerdekakan seorang pemimpin (sayyid) kami.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement