Senin 16 Jul 2012 18:39 WIB

Tokoh Anti-Islam Tangani Terorisme, Muslim Florida Kecewa

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Mahasiswa muslim di Universitas Central Florida
Foto: CENTRAL FLORIDA FUTURE
Mahasiswa muslim di Universitas Central Florida

REPUBLIKA.CO.ID,  FLORIDA -- Langkah Departemen Penegakan Hukum Florida (FDLE ) dalam penanganan masalah terorisme memicu kekecewaan dikalangan muslim.

Muslim mempermasalahkan penunjukan Sam Kharoba oleh FDLE guna menangani  Pusat Kontra Operasi Terorisme. Oleh komunitas muslim, penunjukan itu dianggap terlalu beresiko.

Direktur Eksekutif Islamic Center of Peace (ICP) di Fort Myers, Florida, Imam Mohammed Al-Darsani mengungkap sosok Sam Kharoba tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang Islam kecuali kemampuan retorika pemicu kebencian.

"Saya khawatir, dia akan mengambil keuntungan dari ketakutan terhadap Islam," papar dia seperti dikutip onislam.net, Senin (16/7).

Menurut informasi yang dirangkum Freedom of Information Act, Kharoba telah menghadiri sedikitnya 21 seminar tentang terorisme di Florida. Adapun materi yang dipaparkannya antara lain "Islam mendukung perang bukan perdamaian".

Di salah satu seminar, ia sempat "berkicau" kepada peserta seminar bahwa  99 persen dari negara-negara dengan populasi mayoritas muslim merupakan masyarakat jihad.

Tidak memiliki gelar dalam studi Timur Tengah, latar belakang akademis Kharoba adalah seorang sarjana teknik listrik, dan komputer dari Louisiana State University. Sebabnya, komunitas muslim menganggap sosok Kharoba tidak layak untuk mengajar apalagi melatih aparat kepolisian Miami.

Pekan lalu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Florida telah mengirim surat kepada Komisioner  FDLE, Gerald Bailey agar mencekal Kharoba dan meminta namanya agar dihapuskan dari jajaran pelatih program anti terorisme. "Kami akan meninjau saran dari CAIR," ungkap Gretl Plessinger, juru bicara FDLE, dalam sebuah pernyataan

Al-Darsani mengatakan ada baiknya pihak FDLE berkonsultasi dengan komunitas muslim. Dengan demikian, tidak ada kesalahan dalam penanganan masalah  terorisme. "Jangan sampai, program yang berjalan mengarahkan masyarakat Florida menjadi anti muslim," kata.

Direktur eksekutif CAIR Florida, Nezar Hamze mengatakan Kharoba acapkali berbicara tentang Islam diluar konteks. Padahal, pihaknya terus bekerja keras menjembatani antara muslim dan penegak hukum dalam penanganan masalah terorisme. "Kami telah berkolaborasi. Kami undang aparat ke masjid sehingga memberitahukan secara langsung tips terlibat dalam gerakan teroris. Kami sudah menumbuhkan kepercayaan masing-masing pihak," katanya.

Bersama ICP, CAIR tengah berencana mengundang aparat penegak hukum dalam kongres Muslim Florida, Agustus mendatang. Melalui kongres itu diharapkan jembatan komunikasi antara muslim dan aparat terjalin dengan erat. " Kami beriktikad baik memperkuat hubungan ini," papar Nezar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement