Sabtu 14 Jul 2012 18:01 WIB

Mahfud MD: Saatnya Ponpes Turun Selamatkan Bangsa

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Chairul Akhmad
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Peran pondok pesantren (ponpes) kembali dinantikan guna menyelamatkan negeri ini dari kehancuran. Karena para intelektual sudah tak peduli lagi terhadap keselamatan bangsa.

Sejarah mencatat, ponpes memiliki andil yang cukup besar dalam mewarnai sejarah bangsa ini. Ponpes—secara besar-besaran—ikut menggalang berdirinya NKRI hingga terlibat dalam menyusun konstitusi.

Pun ketika negeri ini nyaris ambruk karena faham komunisme tahun 1965. Ponpes kembali turun tangan dan memiliki peran yang besar dalam mempertahankan ideologi bangsa.

"Kini saat Indonesia terancam hancur—karena korupsi yang merajalela—ponpes harus turun tangan kembali," ujar Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dalam Sarasehan Akbar Pondok Pesantren untuk Bangsa, di Ponpes Al Itqon, Tlogosari Kulon, Kota Semarang, Sabtu (14/6).

Saat ini, papar Mahfud, korupsi di negeri ini sudah merajalela, sampai-sampai uang pengadaan Alquran pun ikut 'ditilep'. Di negeri ini juga kian banyak intelektual yang tak bertanggungjawab terhadap keselamatan bangsa.

Karena para intelektual bahkan sudah menjadi 'jongos' yang bukan lagi mencari kebenaran, tapi hanya mencari kemenangan. Mereka membuat survei maupun fatwa hanya karena 'pesanan'. "Ini bisa membuat negara ini hancur dan situasi seperti ini juga bisa membuat masyarakat kita menjadi rusak," imbuh Mahfud.

Oleh karena itu, lanjut dia, ponpes harus mengemban amanah sejarah dalam menjaga dan menyelamatkan bangsa ini. Dalam konteks peran membenahi bangsa ini ponpes tak perlu berubah menjadi partai politik (parpol).

Dalam sarasehan ini, pengasuh ponpes Tebu Ireng, KH Sholahudin Wahid juga menegaskan pentingnya posisi ponpes dalam mendorong perubahan bangsa. Untuk itu, kalangan ponpes harus jeli dan peka dalam membaca situasi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement