REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bulan Ramadhan tinggal hitungan pekan. Berbagai persiapan telah dilakukan kalangan pegiat masjid dan musala. "Persiapannya sama seperti tahun-tahun sebelumnya sejak sebulan lalu. Yang pasti dicari bukan ramainya jamaah, tapi lebih penting kekhusyukannya," papar Ketua Pengurus Masjid Istiqlal, Adnan Harahap, Rabu (11/7).
Persiapan yang dilakukan takmir masjid terbesar di Asia Tenggara ini tentulah tak main-main. Ratusan takmir bersama-sama mempersiapkan rangkaian acara sepanjang 30 hari di bulan suci. Mulai dari menyediakan makanan buka puasa dan takjil bagi tiga ribu jamaah setiap harinya. Ada pula hidangan sahur bersama di sepuluh hari terakhir Ramadhan bagi seribu jamaah.
Peribadahan juga menjadi perhatian agar berjalan optimal. Mulai dari jadwal ceramah yang bakal dibawakan para tokoh nasional dan ulama terkemuka. Tadarus di Masjid Istiqlal pun menghadirkan qori' tingkat internasional dan nasional. Yang unik adalah pelaksanaan tarawihnya.
"Kami menyediakan dua gelombang shalat tarawih. Bagi yang ingin mengikuti 11 rakaat dipersilakan, begitu pula ada yang 23 rakaat di gelombang berikutnya. Kita tampung semuanya," jelas Adnan.
Di sela-sela tarawih nanti, ungkap Adnan, bakal diselipkan khotbah penyemangat agar menyalurkan zakat, infak, dan sedekah bagi anak yatim serta fakir miskin. Lantaran Masjid Istiqlal juga menerima penyalurannya melalui lembaga amil zakat di komplek masjid itu juga.
Hanya saja Adnan menyebutkan tantangan ibadah bagi jamaah maupun takmir kali ini terkait renovasi masjid. Renovasi di bagian atas dan bagian luar tengah dikerjakan hingga Ramadhan menjelang. Sementara, agar tak mengganggu kegiatan jamaah, renovasi interior bakal dilaksanakan usai Ramadhan.
Di bidang publikasi, Masjid Istiqlal telah menggandeng kerja sama dengan televisi nasional, TVRI untuk menayangkan pelaksanaan shalat tarawih. Begitu pula dengan RRI dan radio internal masjid Radio Shoutul Istiqlal yang menyiarkan langsung adzan Maghrib, tarawih, hingga tadarus secara streaming. "Ini usaha agar syair masjid kita bisa ditangkap hingga ke luar negeri," jelas Adnan.