Selasa 10 Jul 2012 17:26 WIB

Iran Gelar Konferensi Wanita Islam Pertama

Rep: ajeng ritzki pitakasari / Red: M Irwan Ariefyanto
Konferensi Wanita Islam di Iran
Foto: Ajeng Ritzki Pitakasari/Republika
Konferensi Wanita Islam di Iran

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Kali pertama Republik Islam Iran menggelar konferensi khusus untuk wanita dengan tema  "Conference of women and Islamic Awakening. Berlokasi di aula konferensi, Menara Milad, Teheran, konferesi yang dihelat pada 10-11, Juli tersebut dihadiri sekitar 300 delegasi dari lebih 20 negara.

Penyelenggaraan acara tersebut digagas oleh Sekretaris Jendral Islamic Awakering, Ali Akbar Velayati ."Dasar utama pemikiran acara ini ialah untuk kembali mengangkat kehormat umat Islam yang menghargai kemanusiaan. Peran terbesar ada di tangan wanita, karena wanita adalah pembentuk generasi awal," ujar mantan menteri luar negeri (1981-1997) saat memberi sambutan pembuka, Selasa (10/7), seperti dilaporkan wartawan Republika Online, Ajeng Ritzki Pitakasari.

Menurut Ali Akbar Velayati, kebangkitan itu ditandai dengan sikap percaya diri Umat Islam dan kesadaran terhadap kondisi dunia. "Saat ini adalah gelombang baru dalam pegerakan Islam, sehingga dibutuhkan genarasi lebih mulia dan lebih baik untuk perubahan."

Presiden Iran, Ahmadinejad juga hadir dalam pembukaan konferensi tersebut. Ia pun memberikan sambutan selama 30 menit setelah Velayati menyelesaikan pidatonya.

Konferensi ini cukup unik. Selain bertema wanita pertama kali di Iran, seluruh panita sepenuhnya adalah wanita.

Indonesia termasuk dalam salah datu delegasi yang hadir dalam konferensi tersebut. Total ada 15 orang dengan latar pekerja LSAM dan pengajar perguruan tinggi yang mewakili Indonesia dalam konferensi tersebut . Mereka diundang penyelenggara, yakni Kementrian Luar Negeri Iran, setelah sebelumnya mengirim makalah untuk diseleksi terlebih dahulu.

Salah satu delegasi dari Indonesia, Titin Nurhayati, 42 tahun, yang menyatakan diri dosen dari Universitas Padjajaran, ialah salah satu delegasi yang terpilih untuk berangkat. Makalahnya yang berjudul "Dinamika dan Perang Orang Sunda: Kearifan Lokal Menurut Prespektif Islam" lolos seleksi dan membawanya terbang ke Iran. "Saya sangat  antusias sekali untuk datang kemari, karena saya pikir ini acara yang sangat penting," ujar Titin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement