REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM—Presiden Sudan, Omar al-Bashir berjanji akan menerapkan aturan syariat Islam lebih ketat dalam pembentukan konsititusi baru, Sabtu (14/7) depan. Hal itu lakukan guna menjadi contoh negara-negara tetangga yang kini dipimpin partai islam.
“Kami ingin menjadikan konstitusi Sudan 100 persen Islam tanpa komunisme atau sekularisme barat,” papar dia dihadapan pemimpin komunitas muslim, Ahad (8/7). Ia mengatakan tidak akan memberikan toleransi kepada kalangan non muslim.
Bashir optimis konstitusi baru ini akan membantu mempercepat transformasi politik setelah pemisahan. Namun, ia tidak menyebutkan secara pasti kapan konstitusi baru itu ditetapkan. Sejumlah pengamat mengatakan langkah al-Bashir telah diprediksi sebelumnya.
Langkah Bashir itu sempat mendapat penolakan. Namun, Bashir punya cara tersendiri guna menghilangakn penolakan, Ia ajak para pemimpin partai Islam untuk turut serta dalam merancang konsitutusi.
Bashir telah berkuasa selama 23 tahun setelah memimpin kudeta. Oleh Pengadilan Pidana Internasional, ia dituduh atas kejahatan perang di Darfur, Sudan Selatan.