Rabu 04 Jul 2012 21:52 WIB

Masjid Muhammad Ali Pasha, Masjid di Atas Benteng (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Interior Masjid Muhammad Ali Pasha di Kairo, Mesir.
Foto: flickr.com
Interior Masjid Muhammad Ali Pasha di Kairo, Mesir.

Sentuhan Eropa

Saat memasuki ruang shalat ini, akan tampak sekali kemegahan Masjid Muhammad Ali Pasha. Ornamen-ornamen yang terdapat pada bagian dalam masjid mengadopsi gaya Prancis-Italia.

Konon, dalam masa pembangunannya, masjid ini meminta bantuan arsitek dari kedua negara Eropa tersebut.

Di sisi lain, sistem pencahayaan masjid ini tak kalah menawan dengan keberadaan lampu-lampu gantung raksasa pada bagian tengah ruang shalat. Lampu-lampu gantung raksasa tersebut diberi bingkai lampu-lampu gantung listrik yang memiliki ukuran lebih kecil dengan bola-bola kristal yang indah dan menawan yang terdapat di sekelilingnya.

Keberadaan ornamen dan lampu-lampu kristal pada bagian ruang shalat ini memberi kesan gaya Baroque, suatu gaya arsitektur yang tumbuh setelah masa Renaisans yang begitu sarat dengan dekorasi dan ornamen.

Alhasil, dekorasi dan ornamen tersebut seringkali menutup keindahan bangunan asli masjid. Kendati demikian, dekorasi yang berat tersebut tidak merusak keindahan bagian dalam masjid.

Bagian lain Masjid Muhammad Ali Pasha yang juga sangat menawan adalah mimbar masjid. Walaupun bergaya Baroque yang sarat dengan dekorasi dan ornamen, mimbar tersebut tetap tampil sangat menawan karena bentuk dan ukirannya yang sangat memikat. Semua itu menjadikan masjid ini sebagai salah satu mutiara arsitektur Mesir yang sangat bernilai.

Di sisi lain, masjid ini menjadi titik akhir pelbagai tradisi gaya arsitektur Islam lama dan titik awal sebuah gaya baru arsitektur Islam di Mesir.

Sang pendiri Mesir modern

Masjid yang dibangun Muhammad Ali Pasha begitu megah dan indah. Masjid ini sengaja dibangun untuk mengenang Tusun Pasha, putra tertua Muhammad Ali Pasha, yang meninggal pada 1816. Untuk membangun masjid tersebut, penguasa Mesir mengundang sejumlah insinyur dari Prancis dan Italia.

Para insinyur dari Prancis dan Italia ini diminta untuk melepaskan diri dari karakter bangunan gereja yang sulit dihindari oleh orang-orang Eropa ketika mendirikan suatu bangunan keagamaan.

Di antara ide cemerlang yang dikemukakan para insinyur yang mendirikan Masjid Muhammad Ali Pasha adalah pemilihan lokasi yang unik, yakni di puncak Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi yang berada di pinggiran Kota Kairo. Dengan dipilihnya lokasi tersebut, panorama di sekitar benteng tersebut pun menjadi benar-benar berubah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement