REPUBLIKA.CO.ID, Penetapan syariat adalah hak mutlak bagi Allah Swt semata. Seorang Muslim tidak patut mempertanyakan, mengapa harus berwudhu dahulu sebelum shalat? Mengapa gerakan shalat ada ruku dan sujudnya segala? Hal itu mutlak wewenang Allah Swt Sang Pembuat Hukum bagi para makhluknya.
Kita hanya bisa memetik ibrah dan hikmah dari apa yang telah ditetapkan Allah Swt melalui syariat-syariatnya. Hikmah tersebut bukanlah tujuan dari pelaksanaan sebuah syariat. Ia hanya menjadi buah dan hadiah dari Allah Swt sebagai ketaatan hamba kepada syariat yang telah dibuat-Nya.
Sebagaimana hikmah yang terkandung dari wudhu diantaranya menjadikan kita sehat dan segar. Seorang hamba tidak berwudhu dengan bertujuan agar tubuhnya sehat dan segar. Ia berwudhu haruslah semata-mata karena tunduk menjalankan perintah Rabb-nya. Adapun manfaat dari wudhu yaitu sehat dan segar adalah hadiah Allah kepadanya yang telah menunaikan perintah Allah.
Demikian juga beberapa hikmah diantara manfaat disyariatkannya wudlu. Bukan sebagai tujuan kita untuk berwudlu karena sejatinya wudlu hanya semata-mata untuk menunaikan perintah Allah. Namun hal tersebut sebatas memotivasi dan mendorong kita untuk senantiasa menjaga wudlu.
Pertama, memelihara kesehatan jasmani agar senantiasa segar dan sehat. Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk diantaranya dengan menjaga kebersihan jasmani. Kebersihan jasmani erat kaitannya dengan shalat dan wudlu.
Kebersihan menjadi pangkal pokok kesehatan. Di sinilah terletak salah satu rahasia atau hikmahnya berwudlu. Maka Islam mewajibkan setiap orang yang hendak shalat membersihkan tubuh terlebih dahulu, yaitu mencuci muka, membasuh tangan, sebagian kepala, dan seterusnya. Hal itu harus dilakukan secara tertib dan kontinyu.
Prof Dr Jamieson, seorang pakar kesehatan dari Jerman mengatakan bahwa mencuci badan dan mandi sangat menguntungkan bukan saja untuk membersihkan tetapi juga menguatkan kulit dan menyegarkan badan serta merangsang alat- alat pencernaan dalam pertukaran-pertukaran zat.
Menguatkan kulit sangatlah penting, karena dapat menghindarkan sejumlah penyakit seperti salesma atau pilek, radang kerongkongan, batuk, radang paru-paru, radang selaput paru-paru, TBC dan lain sebagainya.
Satu-satunya cara untuk menguatkan kulit adalah setiap hari adalah membasahi atau membasuh kulit badan dengan air dingin.
Jelas kiranya betapa pentingnya pemeliharaan badan. Dengan melakukan wudlu dan mandi, kesehatan badan kita akan tetap terpelihara.
***
Kedua, Memelihara Pikiran dan Akal. Akal adalah salah satu unsur yang amat vital dalam diri manusia. Tak ubahnya seperti barometer yang dapat mengukur naik-turunnya temperatur. Akal jugalah yang dapat membedakan antara yang baik dengan yang buruk, antara yang membangun dan yang menghancurkan.
Dalam hal ini Nabi Muhammad Saw memberikan pandangan, "Akal adalah cahaya dalam hati yang membedakan antara yang hak dan yang batil”. Selanjutnya Rasulullah Saw memberikan ulasan, "Tiap-tiap sesuatu mempunyai alat dan alat orang yang beriman ialah akal. Tiap-tiap kaum mempunyai pengasuh (penggembala), dan pengasuh orang-orang mukmin ialah akal. Tiap kaum mempunyai penggerak kehidupan, dan penggerak kehidupan seorang hamba ialah akal".
Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk menumbuhkan, mengembangkan dan memelihara akal ialah mengisinya dengan iman. Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin cerdas pula akalnya, dan setiap kecerdasan pada umumnya medatangkan kebaikan, kemajuan, keberuntungan dan lain-lain.
Orang-orang yang berilmu itu mempunyai posisi yang tinggi sebagaimana Allah Swt berfirman "Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan".(QS. Al-Mujadalah: 11)
***
Ketiga, memelihara akhlak atau moral. Akhlak atau budi pekerti itu adalah soal yang esensial menurut pandangan agama Islam. Termasuk di antara tiga kerangka pokok dasar ajaran Islam (aqidah, syari’ah, dan akhlak).
Dalam Alquran banyak ditemui ayat-ayat yang berkenaan dengan soal moral itu, sifat-sifat yang terpuji yang harus dipupuk dan dikembangkan. Pribadi Rasulullah Saw dilukiskan oleh Allah Swt sebagai teladan. Sebagaimana firman Allah "Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) mempunyai budi pekerti yang agung." (QS. Al-Qolam: 4)
Dalam kehidupan manusia, moral atau akhlak dapat diibaratkan laksana bunga dalam satu taman. Bagaimanapun luas dan indahnya taman, tapi kalau tak dihiasi dengan kembang, maka taman itu tidak jauh berbeda seperti kuburan.
Untuk itulah setiap muslim yang beriman, tidak boleh menyia-nyiakan hidup ini dengan tidak beribadah. Badan yang sehat dan jiwa yang "sehat" akan menopang kehidupan di dunia untuk memperoleh keselamatan di hari nanti.
Apabila selesai berwudlu disunnatkan untuk membaca syahadat sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini. Dari Umar RA Rasulullah Saw bersabda, "Apabila ada diantara kamu berwudlu, lantas ia menyempurnakan wudhunya, kemudian ia berkata, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad itu Rasul-Nya, maka dibukakan baginya beberapa pintu syurga yang delapan yang dimasukkan dari mana saja dikehendakinya." (H.R Muslim)
Oleh Tirmidzi selain syahadat, ditambahkan pula doa, "Ya Allah, jadikanlah aku ini dari orang-orang yang tobat dan jadikanlah aku ini orang-orang yang suci."
Itulah kesempumaan wudhu yang dapat mencerminkan sikap hidup manusla muslim. Wudhu adalah salah satu unsur pokok yang harus dipelihara oleh seorang muslim. Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman supaya memelihara kesehatan dan moral (akhlak) dari bencana.
Ada tiga unsur pokok yang harus dipelihara untuk membina pribadi, di antaranya memelihara kesehatan jasmani, memelihara pikiran (akal), dan memelihara moral (akhlak).
Sumber: Hikmah Shalat Untuk Pengobatan dan Kesehatan, Oleh Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma