Sabtu 30 Jun 2012 22:57 WIB

Nuansa Islam di Kota Brussels (4-habis)

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Jami' di Kota Brussels, Belgia.
Foto: Blogspot.com
Masjid Jami' di Kota Brussels, Belgia.

REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan sebuah studi Free University of Brussels tahun 2005 sekitar 10 persen Muslim mempraktikkan agama. Di tahun 2004 terdapat sebanyak 328 masjid di seluruh Belgia, 77 diantaranya ada di Brussels.

Sebagian besar masjid dikelola oleh etnis Muslim yang tinggal di Brussels dengan mengubah fungsi gedung menjadi masjid. Dan hanya beberapa masjid yang memiliki arsitektur klasik dengan kubah dan menaranya.

Untuk area pemakaman, pemerintah daerah menyediakan area khusus di tempat pemakaman umum bagi Muslim. Pemotongan hewan secara halal tidak diberlakukan untuk membatasi produk makanan yang beredar di Belgia. Hanya diperbolehkan di beberapa rumah potong hewan.

Pada akhir tahun 2007, bahkan beberapa bank mengumumkan pilihan-pilihan investasi untuk kaum Muslim yang menganut sistem hukum syariah. Investasi yang mereka tawarkan tidak mencakup pada perusahaan tembakau, babi, alkohol, senjata dan juga hiburan.

Namun, diskriminasi tetap ada bagi kaum Muslim di Brussels dan secara umum di Belgia. Diskriminasi itu terlihat dari tidak diperkenalkannya perayaan-perayaan Islam secara umum. Perayaan ini hanya dilaksanakan oleh lingkungan sekolah-sekolah tertentu yang memiliki banyak siswa Muslim.

Terkait penggunaan hijab pada Januari 2001, Mahkamah Tinggi Brussel memutuskan bahwa perempuan yang menggunakan hijab tidak bisa dipisahkan sebagai identitas dari perempuan Muslim untuk membuat kartu identitas.

Namun, penggunaan hijab bagi pegawai pelayanan publik tertentu tidak diperbolehkan sejak tahun 2004. Seperti hakim, polisi dan pegawai berseragam lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement