Sabtu 30 Jun 2012 22:42 WIB

Nuansa Islam di Kota Brussels (3)

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Chairul Akhmad
Muslimah Belgia.
Foto: ibtimes.com
Muslimah Belgia.

Praktek agama dan hukum Islam

Pendidikan yang dikelola oleh pemerintah di Kota Brussels memberi kelonggaran bagi siswa-siswi Muslim.

Siswa di bawah usia 17 tahun yang bersekolah di sekolah umum mempunyai peluang untuk mendapatkan pendidikan agama.

Di mana siswa-siswi muslim ini boleh mengikuti kelas yang mengajarkan agama sesuai dengan agama yang mereka anut dan juga diakui oleh negara. Sedangkan untuk siswa yang lebih tua disediakan juga kelas-kelas agama Islam, namun sifatnya sukarela.

Bersamaan dengan hal ini, komunitas Muslim juga memiliki hak untuk menyediakan guru-guru agama yang gajinya dibayar oleh pemerintah. Dalam www.euro-islam.info dijelaskan sejak 1975, siswa-siswi Muslim sudah bisa menerima pendidikan Islam di sekolah.

Dan sejak 1998, guru agama Islam di sekolah umum ditunjuk langsung oleh pemerintah atas rekomendasi Dewan Eksekutif Muslim atau Muslim Executive Council (MEC).

Untuk kurikulum pendidikan agama disusun oleh MEC. Tentu saja dengan subjek pelajaran yang disetujui oleh negara. Dan komunitas keagmaan juga memiliki hak untuk membangun sekolah swasta yang bisa menerima pendanaan dari pemerintah.

Namun, adanya konflik pada tahun 1998, MEC tak lagi bisa mendapatkan akses pendanaan pemerintah untuk sekolah-sekolah Islam maupun sekolah para imam. Sayangnya, bantuan dana ini dialihkan ke agama-agama lain yang diakui negara.

Dan pada musim gugur 2007, sekolah Islam pertama di Belgia, Avicenna Islamic School di Monebeek membuka pintunya lebar-lebar. Sekolah menerima siswa baik Muslim maupun nonMuslim.

Sekolah ini memiliki visi untuk mempersiapkan siswa agar bisa berperan aktif dalam masyarakat dan mengakui kesempatan yang sama untuk emansipasi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement