Selasa 26 Jun 2012 02:07 WIB

Belanda Bukan Tempat Buruk Bagi Imigran Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Seorang imigran muslim di Belanda.
Foto: onislam.net
Seorang imigran muslim di Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Tidak mudah menjadi imigran. Itulah konsekuensi guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Prinsip tersebut tertanam dengan baik oleh imigran muslim di Belanda.

Ahmed El Yamaani, editor IslamMagazine mengatakan, tantangan berat menjadi imigran membuat mental seorang muslim terasah dengan baik. Setelah berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru, mereka memperoleh pendidikan yang layak, dan menjadi profesional yang sukses.

"Ketika anda pergi mengunjungi University of Applied Sciences, anda akan melihat berapa banyak umat Islam yang kuliah di sana," papar dia seperti dikutip Onislam.net, Senin (25/6).

El Yammani merupakan contoh dari keberhasilan imigran Muslim di Belanda. Ia tiba di negeri kincir angin, saat usia 9 tahun. Mampu beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan baru, El Yammani saat ini sukses menjadi profesional yang sukses.

Ia memiliki dua pekerjaan, yakni dibidang komputer dan media. "Inilah budaya Belanda. Mereka lebih melihat hasil. Ketika mereka melihat anda orang yang baik, muslim dan Arab, pikiran mereka pasti berubah," kata dia.

Ia menyadari belakangan ini pemerintah Belanda ditekan kalangan sayap kanan pimpinan Geert Wilders untuk mengeluarkan kebijakan yang membuat situasi tidak kondusif. Sebelum tinggal di Belanda, para imigran diharuskan mengikuti tes integrasi. Untuk mengikuti tes tersebut, para imigran harus membayar 300 dolar AS. 

Tak heran, jumlah imigran di Belanda mulai menurun. Pada tahun 2010, jumlah imigran di Belanda, mencapai 20 ribu jiwa. Jumlah tersebut hanya seperempat dari populasi imigran di pertengahan tahun 1990-an. Setelah diizinkan memasuki Belanda, mereka tidak berdiam diri. Kerja keras, menjadi karakter dari para imigran. Melalui kerja keras itu, mereka mulai menapaki kemungkinan untuk memasuki dunia politik Belanda.

El Yamaani mengatakan Belanda bukanlah tempat yang buruk bagi imigran muslim. "Kami memiliki kebebasan untuk menjalankan agama kita. Kami juga dengan mudah mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak," kata dia.

Populasi muslim mencapai 1 juta dari 16 juta penduduk Belanda. Sebagian besar imigran muslim berasal dari Turki dan Maroko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement