REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden RI Boediono memberikan apresiasi yang tinggi kepada organisasi masyarakat Al-Irsyad Al Islamiyyah atas kiprah organisasi ini karena telah berkontribusi dalam hal kesejahteraan bangsa Indonesia.
Wapres hadir untuk membuka acara muktamar organisasi Al-Irsyad Al Islamiyyah ke 39 sekaligus memberikan sambutan di hari jadi yang keseratus organisasi ini.
Dalam pidato sambutannya, Boediono mengungkapkan kesalutan atas langgengnya umur organisasi ini dalam terus berupaya memajukan bangsa. ''Tidak mudah untuk organisasi yang hampir satu abad ini, karena telah menyisakan sejarah dalam masyarakat bangsa,'' tuturnya, Senin (18/6) di Jakarta.
Sebab tutur Boediyono, kiprah organisasi ini sudah lama ada. Al-Irsyad Al Islamiyyah turut berupaya membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. ''Dan terus mempertahankan sampai saat-saat proklamasi 17 Agustus 1945,'' imbuhnya.
Boediono juga menyampaikan, Al-Irasyad Al Islamiyyah adalah organisasi masyarakat yang memiliki ciri demokratis dan modern, yang mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai gelombang masyarakat. Selain itu juga, prinsip demokrasi dan modern ini tutur wapres, sejalan dengan kegiatan alam reformasi bangsa Indonesia.
Apresiasi lainnya juga diungkapkan Boediono kepada Al-Irsyad Al Islamiyyah untuk kontribusi organisasi ini dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial-ekonomi, dan dakwah. Sebab, tutur Boediono, sejak dari berdirinya ormas ini, kontribusi tersebut langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Boediyono juga menyampaikan, dengan adanya bentuk dukungan dari organisasi-organisasi masyarkat Islam seperti Al Irsyad Al Islamiyyah, Nahdhlatul Ulama, Muhammadiyah serta ormas-ormas lainnya akan membuat tugas bangsa ini menjadi mudah dalam memberantas segala tindak kekerasan yang ada.
''Apalagi yang menjurus kepada terorisme. Demi kemaslahatan dan masa depan bangsa kita ini,'' ucap wapres.
Hal lainnya, yang Wapres sampaikan dalam muktamar ke Al-Irsyad ke 39 ini yaitu mengenai tantangan dalam kehidupan beragama.
Menurut Boediono, tantangan umat islam saat ini tidak hanya mempertahankan keutuhan pengamalan toleransi antar umat beragama, tetapi bagaimana agar menjaga kesatuan dalam lingkungan umat islam itu sendiri.