Sabtu 16 Jun 2012 12:58 WIB

Dr Faizah Ali Sibromalisi: Islam tak Mengenal Konsep Gender (5-habis)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Dr Faizah Ali Sibromalisi
Foto: Republika/Agung
Dr Faizah Ali Sibromalisi

REPUBLIKA.CO.ID, Jadi, apa nasihat Anda untuk para perempuan Muslim?

Mari kita mengintrospeksi diri dan mengambil hikmah dari apa yang dialami oleh perempuan-perempuan terdahulu seperti Kartini. Sesungguhnya mereka dan juga kita yang hidup di zaman modern sama-sama dihadapkan pada ujian. Mereka diuji dengan pengabaian fungsi dan kemampuan mereka, sedangkan kita diuji dengan kondisi sebaliknya yang nyaris tanpa kekangan.

Semakin terbukanya dunia dan keleluasaan perempuan menghadapkan kita pada tantangan yang lebih berat, seperti dorongan untuk menjadi konsumtif, mendapatkan akses terhadap hal-hal yang dilarang (melalui internet), dan lain sebagainya.

Ayat ke-2 surah Al-Mulk yang berbunyi “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” menunjukkan betapa kita hidup dalam ujian. Karena itu, sudah seharusnya kita tetap berhati-hati menyikapi kebebasan dan keterbukaan yang ada.

Bagi saya, kebebasan yang mengatasnamakan emansipasi dan hak asasi perempuan adalah pilihan. UUD Dasar 1945 telah memberikan hak bagi masing-masing dari kita untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaan kita masing-masing. Dan sebagai umat Islam, kita mempunyai konsep emansipasi dan hak asasi sendiri; Alquran dan sunnah Rasul.

Sekali lagi, perempuan adalah madrasah bagi anak-anaknya. Di tengah kehidupan masyarakat yang semakin terbuka dan permisif seperti sekarang, peran dan fungsi perempuan sangat diperlukan, terutama dalam pembentukan akhlak generasi muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement