Jumat 15 Jun 2012 21:41 WIB

Geliat Dakwah Islam di Seoul (3)

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Chairul Akhmad
Muslim saat shalat di Masjid Sentral Seoul, di Korea Selatan.
Foto: Blogspot.com
Muslim saat shalat di Masjid Sentral Seoul, di Korea Selatan.

Masjid, ajang silaturahim

Di Seoul dan kota-kota lain di Korea Selatan, masjid menjadi tempat penting bagi komunitas Muslim untuk saling bertemu dan bersilaturahim. Sepuluh tahun silam, belum banyak masjid di negeri ini.

Namun sekarang, masjid-masjid sudah banyak tersebar hampir di seluruh kota besar di Korea Selatan. Masjid terbesar adalah Masjid Sentral Seoul yang berlokasi di distrik Itaewon.

“Kami punya lebih dari 10 masjid di kota-kota besar, seperti Gwangju, Busan, dan Daegu. Masjid di sini bukan sekadar tempat shalat, tapi juga tempat berkumpul komunitas Muslim, terutama usai shalat Jumat. Mereka saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain,” kata Haseeb Ahmad Khan, pengusaha asal Pakistan yang sudah 10 tahun tinggal di Korea Selatan.

“Contohnya, jika ada jamaah yang sakit, mereka bersama-sama datang menjenguk ke rumah sakit. Atau, jika ada yang butuh pertolongan, mereka akan mencari cara untuk bisa memberikan bantuan,” sambung Haseeb seperti dikutip indonesia.faithfreedom. org.

Masjid juga menjadi pusat informasi bagi warga lokal yang ingin belajar Islam. Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.

Masjid Sentral Seoul juga melaksanakan dengan baik semua fungsi itu. Asal tahu saja, ini adalah masjid pertama dan satu-satunya di Seoul, sekaligus menjadi masjid terbesar di Negeri Ginseng. Karena letaknya di Distrik Itaewon, masjid ini sering juga disebut Masjid Itaewon Seoul.

Selama ini, Pemerintah Korea Selatan selalu memberikan perhatian besar kepada Masjid Sentral Seoul. Setiap kali ada isu terkait umat Islam, pemerintah setempat langsung menempatkan aparat keamanan di areal masjid untuk memproteksi masjid dan umat iIslam yang beribadah di sana. Masjid ini memang beberapa kali mendapatkan teror.

Masjid Sentral Seoul menjadi magnet utama kaum Muslimin di kota ini. Bagi Muslim asal Indonesia, masjid ini menjadi rumah untuk bersilaturahim dengan sesama Muslim Indonesia karena begitu banyaknya warga Indonesia yang beribadah di masjid ini, selain jamaah dari Timur Tengah dan orang Korea sendiri.

Hal lain yang menarik dari masjid ini adalah khutbah Jumat dibawakan dua kali, yakni menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Korea. Usai shalat Jumat, biasanya semua jamaah diberi bingkisan gratis berupa satu buah roti besar dan satu kotak susu segar.

Itu sebabnya, seusai shalat Jumat, banyak jamaah yang tidak langsung meninggalkan masjid. Mereka istirahat sejenak di masjid sambil menikmati bingkisan tadi dan berbincang- bincang dengan sesama jamaah. Momen inilah yang dimanfaatkan para jamaah untuk bersilaturahim dengan saudara-saudara seiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement