Kamis 14 Jun 2012 04:07 WIB

Muslim Kanada Jalani Program Pencegahan Putus Sekolah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Muslim di Kanada (ilustrasi)
Foto: capilanocourier.com
Muslim di Kanada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  TORONTO -- Tingginya angka putus sekolah di kalangan muslim asal Somalia di Kanada, memicu komunitas muslim untuk menjalankan program Somali Leadership Club. "Kami berusaha untuk melakukan pendekatan budaya melalui penunjukan pendamping bagi pelajar muslim yang bermasalah," papar Imran Yousuf, Sekretaris Program tersebut seperti dikutip onislam.net, Rabu (12/6).

 

Pendamping yang dimaksud, kata Imran, berasal dari relawan Suster Big Brothers Big Toronto (BBST), organisasi yang menangangi masalah anak-anak putus sekolah. Nantinya pendamping ini akan ditempatkan di sekolah-sekolah. Mereka akan mencari tahu apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah.

 

"Kami percaya, mereka butuh dorongan. Saya harap, pendamping ini dapat membantu untuk meringankan masalah yang dihadapi anak-anak sekaligus memberikan mereka dorongan untuk meningkatkan kualitas diri," papar Imran. Untuk itu, dikatakannya, memang butuh dukungan.

 

Untuk itu, ia bersama organisasi lain, tidak terbatas dari kalangan muslim untuk ambil bagian. Kelak, program ini tidak hanya untuk kalangan muslim saja, tapi kalangan yang lebih luas.

 

Perwakilan BBST dalam peryataan resminya mengatakan setiap anak memiliki kesempatan untuk mengali potensinya sebagai bagian dari masyarakat dan negara. Kelak, mereka akan memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan negara.  "Untuk itu, kami merasa berkewajiban untuk ambil bagian dengan bekerja sama dengan komunitas muslim," demikian pernyataan resmi BBST.

 

Populasi muslim sekitar 2,8 persen dari 32,8 juta penduduk Kanada, dan Islam adalah agama terbesar kedua setelah Katolik Roma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement